Rizal Ramli Angkat Topi Jika Jokowi Berani Pecat Enggar

Rizal Ramli Angkat Topi Jika Jokowi Berani Pecat Enggar

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Impor pangan yang dirasa merugikan petani dan menjadi celah untuk korupsi terus menjadi sorotan ekonom senior DR Rizal Ramli.

RR, sapaan akrabnya, sudah lama menyuarakan dugaan korupsi dalam praktik suap impor pangan, sebelum akhirnya KPK mencokok politisi Golkar Bowo Sidik Pangarso dalam kasus impor gula dan politisi PDIP I Nyoman Dhamantra dalam kasus suap impor bawang putih.

Saat diskusi dengan wartawan dengan tajuk “Ngobrol Perkembangan Indonesia”, RR bahkan menantang Presiden Joko Widodo untuk memecat Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Sebab, menteri asal Partai Nasdem itu diduga turut terlibat korupsi.


"Eh Enggar, menteri perdagangan (dugaan) KKN-nya luar biasa. (Dugaan) korupsinya luar biasa. Faktanya sudah ada, nggak berani (Jokowi) tuh dipecat," ucapnya di Jalan Tebet Barat Dalam IV, Jakarta Selatan, Senin (12/8).

Tudingan Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu bukan tanpa alasan. Dia bahkan sudah memberikan semua bukti-bukti dugaan korupsi yang dilakukan Kementerian Perdagangan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Penyidik KPK juga telah melakukan penggeledahan di Kantor Mendag dan mengamankan barang bukti terkait korupsi impor gula yang melibatkan politisi Golkar Bowo Sidik Pangarso.

“Sebetulnya KPK 3 bulan yang lalu sudah gerebek kantor Enggar, ketemu bukti-bukti memo-memo tentang gula. Sampai titik ini KPK baru nangkep yang soal bawang doang, ini mah masih kecil nih. Ada lagi yang lebih besar, gula lebih gede," jelasnya.

Mantan Menko Kemaritiman itu kemudian mengurai modus yang kerap dilakukan dalam korupsi impor pangan. Caranya, dengan menambahkan jumlah besaran kuoto impor.

"Dia melebihkan impor yang seharusnya berapa, dia tambahin dua juta ton untuk gula. Garam dia tambahin 1,5 juta ton. Sehingga petani petambak itu nangis, ini pemerintah kejam banget," terangnya.

Atas alasan itu, RR menantang Presiden Joko Widodo untuk membuktikan ucapan pro rakyat dan keberanian untuk memecat pembantu yang tidak sejalan. Apalagi, Jokowi sudah menegaskan tidak ada beban di periode kedua nanti.

“Jadi saya katakan, Pak Jokowi kan pidato beberapa kali berani-berani, saya berani ini itu. Tunjukkan keberanian itu dengan pecat Enggar. Saya salut, saya angkat topi. Kalau enggak, jangan ngomong berani dah," tegasnya. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita