GELORA.CO - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memuji Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di forum Muktamar VI PKB yang diselenggarakan di Bali, Selasa malam (20/8).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah tidak merasa heran pujian setinggi langit yang diberikan Cak Imin kepada Megawati, lantaran hal tersebut dinilai sebagai bentuk deklarasi PKB setia berkoalisi dengan PDIP.
"PKB mengirim pesan loyalitas pada PDIP sekaligus ikrar setia berkoalisi dengan PDIP," ungkap Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (21/8).
Selain itu, Cak Imin juga tengah melobi PDIP untuk mendapatkan jatah kursi menteri lebih di Kabinet Kerja jilid II Presiden Joko Widodo.
"Pujian diagendakan agar PDIP mempertimbangkan posisi PKB dalam koalisi untuk dapat bagian cukup besar, baik itu di kabinet atau bahkan pimpinan MPR," jelas Dedi.
Dia mengakui, Cak Imin mampu mengambil kesempatan dalam berpolitik. Selain itu, Cak Imin yang berhasil melobi Jokowi dan Megawati dengan menjadikan tokoh nahdliyin sebagai Wakil Presiden 2019-2024 yaitu KH. Maruf Amin.
"Muhaimin secara politik pragmatis harus diapresiasi, karena piawai memainkan momentum untuk mendulang keuntungan politis, salah satunya dengan cara dekat dengan poros kekuasaan, dalan hal ini Megawati," demikian Dedi.
Saat sambutan Muktamar, Cak Imin menceritakan hubungan baiknya dengan Megawati. Dia mengaku sudah menganggap putri Bung Karno itu seperti ibunya sendiri.
"Ibu Mega ini ibu saya. Sampai sampai pun saya tetap anak ibu," kata Cak Imin.
Dia mengaku, manuver politik yang dilakukannya terkadang membuat jengkel Megawati. Namun ditegaskannya, antara PKB dan PDIP merupakan sekutu terbaik dalam politik baik di eksekutif maupun legislatif.
"Kadang-kadang Ibu salah paham. Saya pasang baliho di mana-mana, Ibu tegur. Saya jawab biar terkenal Bu. Yang penting kami, PKB dan PDIP tetap saudara," demikian Cak Imin. (Rmol)