GELORA.CO - Jajaran Kepolisian Daerah Jawa Tengah telah menurunkan tim kecil untuk melihat Tempat Kejadian Perkara (TKP) yakni tower transmisi 500 KVA 434-453 yang berada di Desa Malon, Gunungpati, Semarang, yang diduga menjadi penyebab padamnya listrik di separuh pulau Jawa pada Minggu (4/8) hingga Senin (5/8).
Jajaran Kepolisian Daerah Jawa Tengah telah menurunkan tim kecil untuk melihat Tempat Kejadian Perkara (TKP) yakni tower transmisi 500 KVA 434-453 yang berada di Desa Malon, Gunungpati, Semarang, yang diduga menjadi penyebab padamnya listrik di separuh pulau Jawa pada Minggu (4/8) hingga Senin (5/8).
Hasil dari pengecekan sementara, diduga lantaran tinggi pohon yang melebihi batas Right Of Way (ROW) 8,5 meter yang ada di sekitar jalur sutet dan menyebabkan flash (loncatan listrik) hingga menimbulkan ledakan.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan, meski pihaknya telah menemukan dugaan sementara penyebab padamnya listrik namun hal tersebut belum dapat disimpulkan.
"Tentu nanti dibahas secara komperhensif dulu. Kan baru dugaan sementara yang menjadi penyebab adalah pohon," kata Dedi kepada wartawan di Gedung Bareskrim, Jakarta, Selasa (6/8).
Karena, sambung Dedi, PLN yang mengetahui secara teknis apa penyebab utama listrik padam atau black out yang terjadi di jalur Unggaran dan Pemalang hingga melumpuhkan DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah itu.
Kendati demikian, temuan awal ini akan erus didalami karena tidak menutup kemungkinan adanya hal-hal lain yang menjadi penyebab padamnya listrik secara masal itu.
"Tidak menutup kemungkinan hal-hal lain akan masuk ke dalam fokus diskusi antara tim Bareskrim dengan tim PLN," jelas Dedi.
Saat ini, di sekitar TKP beberapa pohon jenis Sengon telah ditebang dan diberikan police line. Polri, jelas Dedi, juga akan mendalami keteranga para petugas PLN Wilayah Semarang terkait pengawasan di sekitar jalur sutet.
"Ini kan dugaan sementara faktor alam dan teknis. Dugaan faktor manusia dan lainnya nanti di dalami juga," pungkas Jenderal bintang satu itu.(rmol)