Pigai: Demo di Papua Berlangsung Berhari-hari, Tapi Jakarta Menutupi

Pigai: Demo di Papua Berlangsung Berhari-hari, Tapi Jakarta Menutupi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) asal Papua, Natalius Pigai merespon aksi demonstrasi rakyat Papua yang berlangusng hingga berhari-hari.

Dia, menegaskan bahwa, melalui aksi demonstrasi yang berlangsung serentak di berbagai wilayah di Papua, seperti Wamena, Deiyai, Dogiai dan Paniai, rakyat Papua ingin menunjukkan komitmennya untuk melawan rasisme. 

"Demo telah berlangsung 7 hari berturut-rurut, tetapi jakarta menutupi. Rakyat sudah melawan dan akan terus melawan karena anti rasialisme adalah semangat mainstream dunia internasional," kata Pigai, Senin (26/08/2019).

Mantan Komisioner Komnas HAM RI itu menegaskan, Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia yang masih tersisa dan menerapkan politik segregasi rasial di Dunia pada abad ke 21. 

"Perlawanan terhadap rasialisme adalah perang tanpa titik dan koma (infinity war)," tegasnya. 

Seperti diketahui, selama beberapa hari terakhir Tanah Papua diwarnai sejumlah aksi demonstrasi. Bahkan, Kota Manokwari Papua Barat pada Senin (19/8/2019) lalu, sempat lumpuh akibat blokade massa. Selain menutup jalan utama, para pendemo juga membakar Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Papua Barat. 

Aksi tersebut, dipicu oleh adanya tindakan rasisme dan represif oknum Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Aparat Penegak Hukum terkait penangkapan 43 mahasiswa asal Papua, lantaran diduga menjatuhkan bendera merah putih yang ada di depan asrama mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang Jawa Timur. [ts]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita