Penyebab Mati Listrik Massal, PLN: Bisa Layang-layang dan Pohon

Penyebab Mati Listrik Massal, PLN: Bisa Layang-layang dan Pohon

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - PT PLN (Persero) masih mencari tahu soal alasan terganggunya jaringan transmisi 550 KV perseroan dan mengakibatkan padamnya listrik Jabodetabek, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, kemarin. 

Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten menjelaskan sebab terganggunya transmisi bisa beraneka ragam, untuk pemadaman listrik massal di sebagian wilayah Jawa kemarin ia mengatakan karena transmisi udara yang berada di Ungaran mengalami trip, dan menyebabkan gangguan pertama terjadi pada pukul 11.58 WIB.

Penyebabnya bisa beraneka ragam, "Kami masih proses investigasi, kadang kita tahu bisa layang-layang putus, dahan pohon, dan lainnya," ujar Inten, sapaan akrab Sripeni, saat dijumpai di kantornya, Minggu (5/8/2019).

Inten juga memastikan bahwa tidak ada unsur sabotase atau dampak gempa bumi untuk gangguan transmisi. PLN mengaku berupaya maksimal untuk segera menormalkan aliran listrik kepada para pelanggan.

"Kami bekerja semaksimal mungkin penormalan seluruh pembangkit dan transmisi yang mengalami gangguan, saat ini sejumlah pembangkit listrik sudah mulai masuk sistem mencapai 9.194 MW" Ungkap Plt Direktur Utama (Dirut) PLN Sripeni Inten Cahyani. 

Sementara itu terkait pemadaman yang terjadi di sejumlah wilayah, PLN akan memberikan kompensasi sesuai deklarasi Tingkat Mutu Pelayanan (TMP), dengan Indikator Lama Gangguan.

Kompensasi akan diberikan sebesar 35% dari biaya beban atau rekening minimum untuk konsumen golongan tarif adjustment, dan sebesar 20% dari biaya beban atau rekening minimum untuk konsumen pada golongan tarif yang tidak dikenakan penyesesuaian tarif tenaga listrik ( Non Adjustment). Penerapan ini diberlakukan untuk rekening bulan berikutnya.

Khusus untuk prabayar, pengurangan tagihan disetarakan dengan pengurangan tagihan untuk tarif listrik reguler. Pemberian kompensasi akan diberikan pada saat pelanggan memberi token berikutnya (prabayar). 

Saat ini PLN sedang menghitung besaran kompensasi yang akan diberikan kepada konsumen. [cb]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita