Pengamat Setuju Pendapat Ahok, Pemindahan Ibukota Hanya Upaya Lari Dari Masalah

Pengamat Setuju Pendapat Ahok, Pemindahan Ibukota Hanya Upaya Lari Dari Masalah

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pernah mengatakan pemindahan ibukota negara dari Jakarta tidak tepat. Hal itu merupakan lari dari masalah.

Pengamat politik Dedi Kurnia Syah sepakat dengan pemikiran Ahok. Menurutnya Jakarta sudah mapan sebagai ibukota mengapa harus berpindah ke Pulau Kalimantan yang membangun dari nol.

"Jakarta mapan sebagai ibukota, baik ditinjau dari sisi geografis maupun administratif. Jika ada dalih tidak aman karena ancaman alam, tentu pemerintah harus berupaya untuk mengadaptasi ancaman itu, dan hasilnya inovasi. Jika berpikir pindah, lalu terjadi ancaman yang sama di ibukota baru, apa hendak pindah kembali?" kata Dedi kepada redaksi, Sabtu (24/8).

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion ini mengatakan pindahnya ibukota ke Pulau Kalimantan tidak relevan dengan kemajuan zaman. Dan Jakarta dijadikan ibukota, merupakan hasil pemikiran para pendiri bangsa 50 tahun lalu.

Menurutnya ada yang salah, Presiden Joko Widodo hanya memandang ibukota sebagai tempat berkumpulnya kantor-kantor pemerintah dalam satu tempat.

"Padahal Presiden sendiri dalam beberapa pidato sering mengutip diksi teknologi, 4.0, network society, dan hal maju lainnya yang berimplikasi pada kemudahan akses informasi, lalu tiba-tiba semangat membangun infrastruktur ibukota di Kaltim, rasanya Presiden punya kecenderungan tidak konsisten antara cita-cita dan kebijakan," terangnya.

Baca: Soal Pemindahan Ibukota, Ahok Pernah Bilang: Jangan Lari Dari Masalah!

Dedi menambahkan kebijakan pemindahan ibukota tidak penting dan hanya menghabiskan dana APBN yang besar di saat kondisi ekonomi tengah terpuruk.

"Negara ini memerlukan pemerataan pembangunan infrastruktur, bukan hanya pada satu titik di mana Presiden berkantor, lebih utama lagi, Presiden punya beban pembangunan suprastruktur, yakni membangun relasi sosial masyarakat, yang rentan diterpa konflik," paparnya.

Terakhir, Dedi berharap agar pemerintah berpikir ulang mengenai pemindahan ibukota.

"Harapannya, periode kedua ini Presiden benar-benar harus berpikir strategis, tidak melulu berorientasi politik," tutupnya. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita