GELORA.CO - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan Indonesia saat ini menganut sistem negara kapitalis yang liberal bukan lagi bersandar pada ideologi Pancasila.
Menyikapi hal tersebut, pengamat politik Dedi Kurnia Syah mengatakan pernyataan Surya Paloh tersebut memiliki maksud terselubung untuk menyerang pemerintah.
"Hemat saya, statemen SP secara konteks bisa saja benar, dan ini adalah sikap kritis politisi. Meskipun di belakang itu, ada semacam motif politik untuk menyerang pemerintah, termasuk serangan terhadap PDIP sebagai mitra koalisi yang juga menaungi Presiden," ujar Dedi, Kamis (15/8).
Dedi menyimpulkan ada dua hal dari pertanyaan Surya Paloh yang secara terang-terangan saat memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia tersebut.
"SP bicara dalam kapasitas politisi, dia memahami antara realitas dan konsep yang hanya dipahami di atas kertas," ujarnya.
Yang kedua, relasi Surya Paloh tengah diambang keretakan antara Presiden Joko Widodo dengan Partai Nasdem itu sendiri. Terlebih, hingga saat ini baik SP maupun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pamer kekuatan di internal koalisi.
"Secara politik menjadi penanda jika hububgan SP dan Presiden dalam kondisi tidak baik, termasuk juga relasinya dengan mitra koalisi secara khusus PDIP," demikian Dedi. [rm]