GELORA.CO - Proyek pembangunan yang digenjot di Papua bukan sebatas proyek mercusuar sebagaimana dilakukan si masa demokrasi terpimpin.
Pembangunan proyek mewah untuk unjuk gigi mengenai eksistensi negara di hadapan bangsa asing pernah dilakukan di era Presiden Soekarno. Namun demikian, tujuan dari proyek pembangunan Papua berbeda dengan masa tersebut.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, HAM (Polhukam) Wiranto menegaskan pembangunan di Pulau Papua secara keseluruhan merupakan rencana presiden untuk menyejahterakan masyakarat yang selama ini tidak diperhatikan.
Di Papua dan Papua Barat, pemerintah fokus pada pembangunan infrastruktur transportasi, komunikasi, lapangan terbang, pelabuhan laut, hingga penyamaan harga.
“Orang mengatakan itu kan proyek mercusuar, bukan! Tapi proyek yang sudah diperhitungkan untuk mensejahterahkan masyarakat Papua dan Papua Barat. Saya jamin itu sehingga sebenarnya kita bicara keadilan,” tegas Wiranto di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat (30/8).
Wiranto menerangkan setelah berhasil melakukan pembangunan infrastruktur di Papua, fokus pemerintah selanjutnya adalah membenahi masalah pendidikan, lapangan kerja, dan kesehatan.
“Selalu kita bincangkan agar masyarakat Papua dan Papua Barat mendapatkan perlakuan yang adil yang baik dan bisa sejahtera,,” ucapnya.
Saat ini, pemerintah fokus melakukan dialog untuk meredam emosi dan mengakhiri suasana tegang di Papua agar kembali pulih. Pihaknya menjamin stabilitas keamanan di Papua.
“Kita sepakat yang utama adalah bagaimana kita akhiri suasana yang tegang, suasana yang panas agar kembali stabil. Kita akan membangun pemikiran baru, akan mengoreksi suatu yang salah, sehingga pembangunan lebih terintegrasi, dan menjamin kemajuan di daerah itu,” tutupnya. (Rmol)