Penulis: Tarmidzi Yusuf
Insiden Papua hari ini terbakar. Gedung DPRD hingga Bandara Sorong jadi amuk massa. Ada apa?
Begitu mudahnya aksi bakar-bakar. Papua lumpuh. Aksi main hakim sendiri, yang konon dipicu oleh peristiwa di Kota Malang terhadap mahasiswa Papua. Menjalar hingga ke Papua tempat dari mana asal mahasiswa tersebut berasal.
Begitu mudahnya aksi seperti ini terjadi. Mungkinkah pengalihan isu? Atau ada agenda tersembunyi? Kenapa aparat dan Pemerintah seperti “tak berdaya”. Beda jika yang melakukan hal serupa ummat Islam. Langsung dilabeli radikalisme, intoleran dan terorisme.
Untuk meredakan “ketegangan” buru-buru Gubernur Jawa Timur dan Walikota Malang minta maaf. Miris melihat fenomena yang sangat menyayat hati.
Kenapa ada standard ganda dalam memperlakukan sesama anak bangsa?
Kenapa ummat Islam yang punya saham terbesar terhadap kemerdekaan Indonesia mendapatkan perlakuan tak adil?
Kenapa kalau isu kekerasan yang dilakukan oleh ummat Islam langsung diblow up besar-besaran oleh media dan Pemerintah?
Kenapa ketika yang melakukan kekerasan bukan ummat Islam terkesan lamban dan ada rasa ketakutan dengan langsung minta maaf?
Kenapa ketika non Muslim melakukan penghinaan dan penodaan terhadap Islam seperti ada pembiaran?
Kenapa ketika ummat Islam berbicara masalah keyakinan seperti kasus UAS menjadi sorotan dan target oleh pihak tertentu?
Kenapa dan kenapa?
Ada apa dengan negeriku ini?
Kenapa Ummat Islam seperti jadi “tamu” di negaranya sendiri? Negara yang diperjuangkan dengan darah dan air mata Ummat Islam. (*)