GELORA.CO - Anggota Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) KPK Hendardi geram dengan Indonesia Coruption Watch (ICW) yang terus mengkritik setiap langkah Pansel, terlebih usai mengumumkan hasil tes psikologi terhadap 40 Capim KPK.
Padahal sebelumnya Pansel KPK telah membuka ruang selebar-lebarnya bagi ICW untuk mendaftarkan diri.
“Dari mula bekerja Pansel mengundang mereka mendaftar untuk mencalonkan Capim KPK tapi sedikit atau malah hampir tidak ada yang maju. Ketika pihak lain maju mendaftar seperti polisi, jaksa atau hakim mereka sewot,” kata Hendardi, Selasa (6/8).
Di sisi lain, menyangkut LHKPN yang diributkan, Hendardi justru bertanya, pada saat seleksi tahun 2015 dan periode sebelumnya ICW tidak pernah menyorotinya. Padahal, sambung dia, tidak ada persyaratan yang berbeda dari periode sebelum-sebelumnya.
Sebelumnya, ICW menilai hasil tes psikologi yang meloloskan 40 capim KPK belum memuaskan publik. ICW menduga ada beberapa nama yang capim yang memiliki catatan masa lalu yang negatif.
"Mencermati nama yang dinyatakan lolos seleksi psikotes, rasanya tidak berlebihan jika menyebutkan hasil seleksi pada tahapan ini tidak terlalu memuaskan ekspektasi publik," kata peneliti ICW Kurnia Ramadhana kepada wartawan, Senin.
"Terdapat beberapa nama yang diduga mempunyai catatan serius pada masa lalu. Tentu poin ini mesti di-cross-check ulang oleh Pansel. Jangan sampai ada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan tertentu terpilih menjadi komisioner KPK," ucapnya.(rmol)