GELORA.CO - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno diprediksi bakal memulai pembangkangannya mulai besok, Rabu (28/8). Tepatnya saat ada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Bank Mandiri.
Selain Bank Mandiri, RUPSLB juga akan dilakukan di Bank BTN pada Kamis (29/8), Bank BNI dan PGN pada Jumat (30/8), serta diakhiri oleh BRI pada Senin (2/9).
Penggantian jajaran direksi ini menunjukkan bahwa Rini membangkang perintah Presiden Jokowi yang melarang para menteri melakukan kebijakan strategis.
Peneliti Founding Fathers House, Dian Permata memprediksi bahwa penggantian direksi yang merupakan bagian dari keputusan strategis itu tetap akan dilakukan oleh Rini.
"Kalau dilihat genetik politiknya dari apa yang dilakukan, historisnya sampai hari ini, kemungkinan besar besok akan terjadi pergantian RUPS. Karena dia (Rini) tidak indahkan statement Jokowi," ucapnya saat Round Table Discussion (RTD) di Hotel Sofyan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (27/8).
Dian menguraikan, Rini merupakan sosok yang bebas melakukan apapun di kabinet. Presiden Joko Widodo bahkan seperti membiarkan Rini bermanuver sedemikian rupa.
Tercatat, meski kinerjanya kerap dikeluhkan oleh partai pendukung dan diboikot Komisi VI DPR, Rini Soemarno tetap dipertahankan. Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan itu selalu selamat dalam empat kali perombakan kabinet yang dilakukan Jokowi.
"Nah empat kali reshuffle ini nama Rini itu selalu ada, nama Rini selalu selamat," katanya.
Dalam hal ini, Dian mempertanyakan kekuatan pengaruh Rini terhadap Jokowi. Padahal, jika Jokowi komitmen dengan yang diucap, maka penggantian direksi Mandiri sudah cukup baginya untuk memberhentikan Rini.
"Kalau memang Pak Jokowi tidak tersandera dengan Rini, makanya Rini harus dicopot atau diganti pada kabinet kedua," pungkasnya. (Rmol)