GELORA.CO - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati meminta kepada seluruh elemen bangsa untuk menghentikan politik fitnah yang mengancam distegrasi bangsa.
Mega menjelaskan dari hasil kajian internal partai, terdapat fenomena potensi disintegari bangsa ynag bergerak secara sistematis saat Pemilu 2019 lalu. Ia meminta semua pihak menghentikn tindakan politik inteloran yang mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.
"Bagi PDIP hal ini merupakan isu serius yang tidak bisa dipungkiri dan tidak boleh diabaikan. Partai memiliki kesadaran penuh bahwa kesatuan dan persatuan adalah syarat mutlak bagi suatu bangsa. Tidak ada satupun kebaikan yang dapat dicapai bangsa ini jika terjadi perpecahan, jika terjadi "perang saudara"," tukasnya.
Seusai Pemilu, Mega mengaku melakukan perenungan atas potensi terjadinya disintegrasi bangsa. Ia melihat gejala sosial yang mempertajam pebedaan diantara anak bangsa mulai muncul, sehingga harus segera dihentikan.
"Gejala akan timbulnya pertentangan antara kita telah ada. Gejala akan karamnya semangat toleransi sudah muncul. Tidak kah orang sadar bahwa tanpa toleransi maka demokrasi itu akan karam. Oleh karena demokrasi itu sendiri adalah penjelmaan daripada toleransi," ujar Mega.
Megawati meminta kepada seluruh kader PDIP untuk menjalankan sikap politik Bung Karno. Tindakan politik yang merupakan penjelmaan dari nilai Pancasila dan ajaran Bung Karno.
Jika sikap perilaku intoleransi kalian gunakan dalam kampanye pemilu maka demokrasi Pancasila yang kita cita-citakan akan musnah. Persatuan bangsa akan musnah, kekuatan bangsa akan musnah. Kejayaan semangat gotong royong akan musnah," tegasnya.(Rmol)