GELORA.CO - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, Mardani Ali Sera, turut buka suara soal kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan. Segala kritikan terhadap Anies, disebut sebagai perhatian publik.
"Itulah sejatinya kepala daerah, karena urusan publik yang dibebankan kepadanya. Bahwa ada yang mem-bully biasa. Kami aja, jadi oposisi diteriakannya luar biasa," ujar Mardani dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC) di tvOne, dengan tema Anies Baswedan di Pusaran "Bully", Selasa malam, 13 Agustus 2019.
Dia menambahkan, "Itu kalau kita lebih cerdas melihatnya bagian rasa dari perhatian publik. Era sekarang ini biasa kerjaan kita dikritik."
Mardani menegaskan, Anies seyogyanya tidak lagi memikirkan tantangan banjir dan macet. Namun, memikirkan ke depan Jakarta sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi dengan modal komunikasi.
"Mas Anies tidak bisa lagi memikirkan tantangan banjir dan macet, tetapi jadikan Jakarta motor utama pertumbuhan ekonomi. Modalnya utamanya komunikasi," ujarnya.
Anies, menurut Mardani, mampu memetakan masalah. Soal kesehatan, misalnya, di Jakarta, BPJS hampir 98 persen. "Hampir tidak ada konflik sosial dan ketegangan. Modal kedua, ia mampu melihat memetakan masalah," ujarnya.
Terkait pencapresan 2024, Mardani menyebutkan, hal itu adalah pembunuh berdarah dingin untuk Anies sendiri. Seharusnya, Anies fokus bisa melakukan apa yang bisa ia lakukan untuk Jakarta.
"Itu pembunuh berdarah dingin. Jangan pikirkan 2024, kita pikirkan apa yang dilakukan hari ini. Perkuat pelayanan," kata Mardani. [vv]