Mahfud Sebut Penyebar Islam Radikal, Jubir Prabowo: Langsung Sebut Saja

Mahfud Sebut Penyebar Islam Radikal, Jubir Prabowo: Langsung Sebut Saja

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Juru bicara Prabowo Subianto Dahnil Anzar Simanjuntak menanggapi pernyataan Mahfud MD soal orang dari luar negeri yang mendanai penyebar islam radikal di tanah air.

Mahfud MD didesak untuk memberikan informasi lengkap terkait pernyataan yang telah dilontarkan.

Hal itu disampaikan lewat cuitan akun Twitter @Dahnilanzar. Ia secara halus meminta mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu membuka identitas orang yang dianggap mendukung penyebaran islam radikal.

"Saran saya kepada @mohmahfudmd yang saya hormati, buka saja siapa dan dimana orang-orang dari Arab Saudi yang mendanai penyebaran ajaran radikal," tulis @Dahnilanzar, Minggu (18/8/2019).

Harapannya dengan begitu, penyebar radikalisme bisa ditindak lebih cepat sehingga tidak menimbulkan fitnah dan kecurigaan di masyarakat. Mengingat radikalisme menjadi isu serius yang mengancam bangsa.

"Agar bisa ditindak segera dan tidak menebar kecurigaan, fitnah di kalangan anak negeri sehingga isu radikalisme, toleransi tidak terus jadi komiditi rente," lanjutnya.


Cuitan Dahnil Anzar Simanjuntak soal pernyataan Mahfud MD. (Twitter/@DahnilAnzar)
Cuitan Dahnil Anzar Simanjuntak soal pernyataan Mahfud MD. (Twitter/@DahnilAnzar)

Sebelumnya, Mahfud MD mendapat kabar ada penganut islam radikal dari luar negeri yang kabur membawa uang ke Indonesia untuk menghidupkan gerakan radikalisme di tanah air.

Salah satunya mereka dari Arab Saudi yang kabur ke Indonesia untuk membangun pesantren eksklusif.

"Sekarang ini di luar negeri itu sudah banyak penganut Islam radikal yang ditangkap tapi mereka mau lari ke sini (Indonesia)," kata Mahfud di Hotel JS Luwansa, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (16/8/2019).

"Mendirikan lembaga pendidikan yang sangat jauh berbeda sehingga di beberapa tempat itu ada lembaga pendidikan yang dulunya tidak dikenal, tiba-tiba muncul dengan pengikut murid yang banyak dan tertutup," katanya.[sa]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita