Mahasiswa KKN 49 UMM Malang Ubah Limbah Plastik Dan Oli Bekas Menjadi Paving Block

Mahasiswa KKN 49 UMM Malang Ubah Limbah Plastik Dan Oli Bekas Menjadi Paving Block

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -    Mahasiswa KKN UMM Malang saat presentasi pengolahan limbah plastik menjadi pavling block/Istimewa

Limbah plastik merupakan momok bagi lingkungan hidup di negeri ini juga di dunia. Sebab, plastik dikenal sangat sulit diurai secara alami. Tak heran jika sampah plastik menjadi masalah besar di sejumlah daerah di Indonesia. 

Namun, di tangan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, limbah plastik tersebut mampu disulap menjadi sesuatu yang bermanfaat. Limbah plastik diubah menjadi paving block atau conblock.

Pengolahan limbah plastik itu dilakukan para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 49 Divisi Ekonomi di Desa Kemiri, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kegiatan pengolahan limbah plastik tersebut dilakukan para mahasiswa bersama masyarakat dan aparat desa, Jumat (9/8) lalu.


"Banyaknya limbah sampah plastik yang berserakan di lingkungan Desa Kemiri ini dapat merusak ekosistem lingkungan desa. Itulah alasan utama mahasiswa KKN 49 UMM untuk mencetuskan program unggulan mengolah limbah sampah plastik menjadi sebuah inovasi paving block," ujar Ketua Divisi Ekonomi KKN 49 UMM, Arief Elfandi, dalam keterangan tertulisnya.

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMM itu menambahkan, selain sebagai solusi alternatif pengurai limbah plastik, kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu menjadi sumber tambahan pendapatann masyarakat desa. Bahkan bisa menjadi Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Kemiri.

Rekan Arief, Adil Abdul Hakim ikut menjelaskan cara membuat pavling block dari limbah plastik. Untuk memproduksi 1 buah paving block diperlukan 1 kg sampah plastik yang dicampur dengan 1 kg pasir dan oli bekas.

"Masak oli bekas hingga mendidih, kemudian masukkan limbah sampah plastik ke dalam tungku berisi oli panas. Jika keseluruhan plastik sudah mencair, masukkan pasir lalu aduk hingga menyatu," jelas Adil.

Lanjut mahasiswa Fakultas Teknik Informatika UMM itu, campuran plastik dan oli bekas dimasukan tersebut ke dalam cetakan paving block.

"Kami sangat senang karena bisa berbagi teknik pengolahan paving blok ini. Apalagi kami juga mendapat dukungan antusias dari para Ketua RT dan Ketua RW Desa Kemiri, para perangkat desa Kemiri, pejabat TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terakhir), DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kepanjen Malang, serta dosen pembimbing Ibu Ririn," imbuh Adil.

Sementara itu, Kepala Desa Kemiri Wijiati mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada para mahasiswa KKN 49 UMM, karena telah memaparkan inovasi pengolahan limbah plastik dan oli bekas kepada para perangkat desa.

"Saya sangat senang dan berterima dengan adanya ide inovasi pengolahan sampah plastik menjadi paving block ini, karena sampah merupakan PR bagi kita semua. Saya berharap ke depan sampah ini bisa menjadi sampah berkah ataupun sampah rupiah yang dapat menambah penghasilan bagi masyarakat Desa Kemiri. Sementara untuk pemasaranya mungkin nanti akan di bantu oleh BUMDES," ucap Wijiati. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita