GELORA.CO - Proses seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (capim KPK) telah dilakukan secara profesional. Kinerja Pansel Capim KPK dalam menyaring capim hingga mengerucut menjadi 20 juga sudah kredibel.
Begitu tegas anggota Komisi III DPR Herman Hery menanggapi kritik tajam pada kinerja pansel dalam proses seleksi capim KPK.
Politisi PDI Perjuangan juga tidak mempermasalahkan kehadiran empat calon dari unsur polisi yang lolos dalam proses seleksi. Herman yakin keempatnya memiliki kapabilitas mumpuni sehingga bisa lolos.
Adapun empat capim dari unsur polisi yang lolos itu antara lain Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Wakabareskrim) Irjen Antam Novambar dan Kapolda Sumatera Selatan Irjen Firli Bahuri.
Sementara polisi yang sudah tidak aktif adalah mantan Wakapolda Kalimantan Barat Brigjen Sri Handayani dan mantan Kapolda Sumatera Barat Brigjen Bambang Sri Herwanto.
"Saya tidak terlalu dekat (dengan calon-calon itu), tapi saya percaya pada proses profesional pansel," ungkap Herman dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/8).
Menurutnya, publik tidak perlu buru-buru khawatir capim yang lolos seleksi berpotensi merusak KPK. Dia juga menyayangkan anggapan publik yang menyebut Pansel Capim KPK memiliki niat melemahkan KPK.
Sebab secara mekanisme, kata dia, Presiden Joko Widodo masih akan menyaring 10 dari 20 orang yang disodorkan pansel. Setelah itu, DPR melalui Komisi III akan menguji kepatutan dan kelayakan 10 capim yang diajukan presiden.
"Kita uji saja nanti di-fit and proper. Kalau mereka masuk dalam 10 nama yang dikirim ke DPR. Kan fit and proper test akan dilakukan secara profesional," tandas Herman. (Rmol)