GELORA.CO - Gelombang massa masyarakat Papua akibat penangkapan mahasiswa Papua di Surabaya semakin meluas. Ribuan massa meluapkan kemarahan atas pernyataan rasisme dengan melakukan longmarch di sepanjang jalan Kota Manokmari, Papua.
Mereka melakukan aksi blokade jalan dan pengrusakan sejunlah pertokoan milik para pendatang. Para warga pendatang juga tidak berani keluar rumah.
Salah seorang warga Manokwari, Mercys Charles, mengatakan seluruh elemen masyarakat marah karena pernyataan rasis oknum warga Surabaya. Awalnya mereka melihat video penangkapan mahasiswa Papua di Surabaya yang viral, masyarakat melihat pernyataan oknum warga Surabaya yang menyebut orang Papua dengan kata-kata rasis.
Sejak Senin (19/9) pagi sekitar pukul 06.00 WIB, gelombang masssa terus membludak ke jalanan kota. Mercys menyebut saat ini kondisi kota Manokwari lumpuh total, Bandara Rendani juga tidak bisa beraktivitas.
"Masyarakat marah dengan sebutan rasis, ini seluruh masyarakat Papua membludak ke jalanan. Bandara lumpuh, Kantor DPRD Provinsi Papua juga dibakar. Masyarakat juga menjarah toko-toko para pendatang," tutur Mercys kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (19/8).
Selain itu, disebutkan warga pendatang tak berani keluar rumah. Aparat Kepolisian belum berhasil melakukan negosiasi dengan pemimpin gerakan massa di Manokwari. Gelombang massa saat ini sedang menuju ke Kantor Gubernur Papua. (Rmol)