GELORA.CO - Keberadaan politikus yang ada di Papua dipertanyakan lantaran tidak adanya kontribusi dalam menjaga situasi kondusif hingga terjadinya kerusuhan. Padahal, mereka memiliki tanggung jawab untuk menjaga persatuan dan kesatuan di Papua.
Director for Presidential Studies-DECODE UGM, Nyarwi Ahmad mengatakan, kerusuhan yang terjadi di Papua bukan hanya tanggung jawab dari pemerintah. Namun, seluruh politikus yang ada di Papua juga memiliki tanggung jawab yang sama.
Menurut Nyarwi, partai politik dan politikus Papua seharusnya menunjukan kontribusi mereka dengan menjaga perdamaian, kondusifitas di Papua sebagai representasi wakil wilayah-wilayah bumi cenderawasih.
"Semuanya itu harus bisa menunjukkan kontribusinya, tidak hanya dalam pembangunan di Papua yang mungkin selama ini mereka melakukan sebagai proses politik seperti biasanya. Tetapi juga merumuskan kebersamaan itu sebagai bangsa," ucap Nyarwi Ahmad kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (30/8).
Politikus, lanjut Nyarwi, jangan hanya turun bertemu masyarakat pada saat Pemilu. Namun, setelah pemilu juga masih memiliki tanggung jawab utama yakni menjaga persatuan dan kesatuan di Papua.
Nah ini kan problemnya kompleks ya bukan hanya soal ekonomi tetapi juga kultural dan budaya. Nah budaya itu kan tentu butuh kedekatan, butuh policy, butuh cara-cara yang melibatkan kebersamaan ya," jelasnya.
"Elit-elit yang ada disana harus punya kontribusi dan harus bisa menunjukkan perannya dalam membangun kerekatan horizontal dan vertikal ya," tegasnya.(rmol)