Karyawati Toko Hijab Jadi Korban Begal Payudara, Aksi Pelaku Terekam CCTV

Karyawati Toko Hijab Jadi Korban Begal Payudara, Aksi Pelaku Terekam CCTV

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Aksi seorang pria membegal payudara karyawati toko busana muslim di Mojokerto terekam kamera CCTV. Akibat ulah pelaku, korban mengalami trauma sehingga tidak mau bekerja.

Aksi begal payudara ini terjadi di toko Asyrah Hijab, Jalan Raya Pekukuhan, Kecamatan Mojosari. Dari rekaman CCTV yang diterima detikcom, pelaku masuk ke dalam toko pada Selasa (30/7) pukul 20.18 WIB.

Pria ini datang seorang diri memakai celana pendek warna merah, jaket biru dan topi kombinasi hitam-putih. Sementara korban usai menata dagangan busana, terlihat mengobrol dengan temannya sambil berdiri.

Gadis berusia 19 tahun asal Kecamatan Kutorejo, Mojokerto ini sempat menoleh ke arah pelaku yang datang mendekatinya. Sedetik kemudian, dia kembali menoleh ke arah temannya sehingga membelakangi pelaku.

Saat itulah, pelaku memeluk korban dari belakang. Kedua tangannya terlihat meremas kedua payudara korban. Seketika korban terkulai lemas.

Sementara pelaku keluar dari toko dengan santai. Aksi begal payudara ini berlangsung tidak sampai satu menit.

"Saat itu ada saya, korban dan dua karyawati lainnya. Pelaku tiba-tiba masuk saja tanpa basa-basi," kata Septi (25) pemilik toko Asyrah Hijab kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis (1/8/2019).

Akibat ulah pelaku saat itu, kata Septi, korban seketika pingsan. Dirinya pun memanggil suaminya untuk mengejar pelaku.

"Sempat ditendang suami saya, tapi tidak kena. Pelaku mengendarai sepeda motor Honda Vario warna putih kabur ke arah barat (arah Kota Mojokerto)," terangnya.

Menurut Septi, kasus begal payudara ini langsung dia laporkan bersama suaminya ke Polres Mojokerto setelah kejadian. Pelaporan ke polisi tidak bersama korban karena kondisinya tidak sadarkan diri.

"Sudah dilaporkan suami saya, saudara korban anggota polisi juga datang ke sini minta rekaman CCTV," ungkapnya.

Namun, tambah Septi, keluarga korban memilih mencabut laporan tersebut. Dia mengaku kembali datang ke Polres Mojokerto bersama orang tua korban untuk mencabut laporan kasus ini.

"Kemarin kami cabut laporannya. Karena kondisi korban trauma, tidak mau bekerja. Bahkan sampai sekarang tidak mau keluar kamar," ujarnya.

Septi berharap kasus ini tetap diseldiki oleh polisi agar pelaku begal payudara segera diringkus. Karena sejak kejadian itu, dia dan karyawatinya tidak lagi nyaman bekerja.

"Jadi takut kalau buka toko malam hari," cetusnya.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Muhammad Solikhin Fery menyatakan, sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan kasus begal payudara tersebut. Dia telah mengecek ke SPKT Polres Mojokerto.

"Belum ada laporan. Namun, kami akan mengecek ke TKP. Nanti PPA (Unit Pelayanan Perempuan dan Anak) yang ngecek," tandasnya. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita