GELORA.CO - Sejumlah warga mengatakan kabut asap di Kota Pontianak, Selasa subuh, makin pekat hingga mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat.
"Subuh ini udara makin tebal. Ketika menuju ke masjid untuk salat Subuh dari rumah sangat terasa bau asap yang dihirup," kata warga yang tinggal Parit Mayor, Pontianak, Tomi, Selasa, dilansir Antara.
Ia menambahkan bahwa jarak pandang saat ini makin pendek akibat kabut asap atau sekitar 150 hingga 200 meter.
"Tentu hal ini mengganggu aktivitas warga keluar rumah. Saya khawatir dampak kesehatan bagi saya dan keluarga. Saya dengar-dengar sudah ada beberapa teman yang radang tenggorokan dan lainnya akibat kabut asap," ujarnya.
Menurut dia, sudah beberapa minggu Kota Pontianak maupun daerah lain di Kalbar belum diguyur hujan. Dengan kondisi kemarau di Kalbar yang memiliki banyak lahan gambut mudah terbakar oleh pembukaan lahan secara dibakar atau lainnya.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak meliburkan aktivitas belajar sekolah tingkat TK dan SD di kota itu mulai 13 s.d. 14 Agustus 2019 karena makin tebalnya kabut asap akibat karhutla.
Terkait Pontianak yang dilanda kabut asap, netizen melontarkan sindiran terhadap pihak yang menggoreng polusi udara di ibukota Jakarta.
Bani Togi sok ngaktipis yang 2 minggu lalu teriak-teriak ke Anies soal polusi udara, kemana semua??!!! WOOOIII pic.twitter.com/CwFG8WwHCh— #KataNalar (@ZAEffendy) August 13, 2019
Seperti diketahui, beberapa pekan sebelumnya, berbagai media menggoreng isu tingginya polusi udara di Jakarta. Bahkan disebut-sebut, Jakarta adalah kota paling tinggi angka polusi udaranya di dunia. []