GELORA.CO - Pemerintah membuat "kejutan" akhir pekan dengan menaikkan harga bahan bakar minyak, yakni bensin dan solar hingga 26 persen. Langkah ini diambil oleh pemerintah Zimbabwe setelah menteri keuangan negara tersebut menaikkan pajak impor bahan bakar pekan lalu.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada hari Minggu (4/8), Otoritas Pengatur Energi Zimbabwe mengatakan, bensin sekarang dijual dengan harga 9,01 dolar Zimbabwe, naik dari semula 7,55 dolar Zimbabwe. Sedangkan solar dijual dengan harga 9,06 dolar Zimbabwe pasca kenaikan 26 persen.
Dengan demikian, harga bahan bakar di Zimbabwe telah meningkat empat kali sejak Juni dan mencapai lebih dari 500 persen tahun ini. Hal itu karena nilai mata uang lokal telah turun.
Dikabarkan Al Jazeera, meski harga bahan bakar naik, namun negara tersebut tetap mengalami situasi kekurngan bahan bakar. Banyak pengendara menghabiskan waktu berjam-jam di stasiun pengisian bahan bakar.
Selain itu, permintaan bahan bakar juga telah meningkat karena bisnis menggunakan generator solar karena pemadaman listrik 18 jam.
Zimbabwe diketahui mengalami masalah ekonomi yang buruk. Harga barang-barang pokok dan jasa naik lebih dari dua kali lipat sejak Juni lalu. Pemerintah juga mengganti nama mata uang RTGS sebagai dolar Zimbabwe, yang telah merosot nilainya di tengah kekurangan yang meluas.
Selain itu, listrik, bahan bakar, dan nilai tukar dolar AS juga menjadi sederet masalah lainnya yang dihadapi negara tersebut.(rmol)