Guatemala Gelar Pemilu, Presiden Baru Hadapi "Perangkap" Perjanjian Migrasi AS

Guatemala Gelar Pemilu, Presiden Baru Hadapi "Perangkap" Perjanjian Migrasi AS

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Warga Guatemala menggunakan hak suara mereka untuk memilih presiden baru negara itu pada Minggu (11/8).

Ada dua kandidat yang bersaing dalam pemilu tersebut, yakni Alejandro Giammatei dari partai politik Vamos dan mantan ibu negara tengah-kiri Sandra Torres.

Siapapun pemenang dalam pemilu tersebut, yang jelas presiden baru Guatemala nantinya akan menghadapi pekerjaan rumah besar.


Pasalnya, presiden sebelumnya, Jimmy Morales telah menandatangani kesepakatan tidak populer dengan Washington untuk bertindak sebagai penyangga terhadap imigrasi ilegal di bawah tekanan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Dikabarkan Reuters, pemerintahan Morales menandatangani perjanjian tersebut karena terancam dengan sanksi ekonomi jika mengatakan tidak.

Dengan kesepakatan itu maka Guatemala akan menjadi negara ketiga yang aman bagi para migran, meskipun kemiskinan dan kekerasan endemik masih melanda negara Amerika Tengah itu.
Kedua calon presiden yang bersaing untuk menggantikan Morales sama-sama menentang perjanjian itu. Namun tidak jelas apakah keduanya akan mampu berbuat banyak untuk menghentikannya.

Penentangan serupa juga datang dari warga Guatemala. Hal itu terlihat dari sebuah jajak pendapat yang diterbitkan minggu ini oleh surat kabar Guatemala Prensa Libre yang menunjukkan delapan dari 10 responden menolak gagasan agar negara itu menerima migran asing yang mencari suaka.(rmol)


BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita