Gerindra Usul Jokowi Berkantor di Papua

Gerindra Usul Jokowi Berkantor di Papua

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wasekjen Gerindra Andre Rosiade meminta Presiden Joko Widodo dan jajaran terkait untuk berkantor di Papua. Menurutnya, hal ini bisa membantu meredam kondisi Papua yang tengah memanas.

"Saya usulkan Pak Jokowi dan jajaran kabinetnya segera berkantor di Papua. Sebagai pemenang lebih dari 90 persen Pilpres 2019 di Papua, tentu bisa menyejukkan suasana di sana," kata Andre dalam keterangannya, Jumat (30/8).

Menurut Andre, hal ini seharusnya tidak sulit bagi Jokowi. Sebab, ia menyebut, Jokowi sudah sering blusukan menggunakan motor di wilayah Papua bersama istrinya, Iriana.

"Selain itu, sekalian latihan, kan katanya mau pindah ibu kota," candanya.

Hal senada juga dilontarkan Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria. Ahmad menyebut, saat terjadi bencana alam di Yogyakarta, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga sempat pindah kantor ke kota pelajar itu.

"Jadi kalau Pak Jokowi ada yang mengusulkan (berkantor di Papua) dan memungkinkan, itu saya kira sesuatu yang baik. Apalagi Pak Jokowi menang mutlak di situ," tutur Riza di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (30/8).

"Sebagai pemimpin yang dipilih oleh rakyat Papua, khususnya, dengan menang banyak saya kira kan harusnya dekat dengan rakyat," imbuhnya.

Dengan berkantor di Papua, Riza menilai, Jokowi akan lebih mudah melihat dan mendengar langsung keluhan masyarakat. Sehingga, masalah yang terjadi saat ini bisa segera diatasi.

"Saya kira itu sesuatu yang baik. Kami sarankan, Presiden untuk segera ke Papua. Kalau bisa berkantor di Papua dalam beberapa hari ini juga baik," pungkasnya.

Jokowi sebelumnya juga tengah berupaya untuk bertemu dengan sejumlah tokoh adat di Papua. Namun, ia mengakui, hingga saat ini ia masih belum bisa menentukan waktu yang cocok.

"Kita sudah berusaha tapi waktunya saja. Sebetulnya minggu ini kami rencanakan tapi belum memungkinkan," kata Jokowi dalam konferensi pers di Alun-alun Purworejo, Jawa Tengah, Kamis (29/8).

"Akan kami lakukan dalam waktu yang secepatnya, baik tokoh muda, tokoh agama, dan tokoh agama," ujarnya. [kp]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita