GELORA.CO - Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2020 mendapat sorotan dari fraksi Gerindra. Hal ini mengingat dalam APBN tahun ini saja belum tepat sasaran, khususnya di sektor pendidikan.
Meskipun sektor pendidikan sudah menyerap 20 persen dari total anggaran, dibandingkan negara lain, berdasarkan penilaian internasional dan problem for International student assessment (ISA) Indonesia hanya berada di peringkat 63 dari 71 negara,” ujar anggota Fraksi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono di hadapan Menkeu Sri Mulyani di Gedung Nusantara II, Kompleks DPR RI, Senayan, Kamis (22/8).
Menurutnya, kontribusi sektor pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 3,50 persen. Angka tersebut dinilai sangat kecil dibandingkan negara tetangga.
Salah satu yang ia contohkan adalah Malaysia yang disebut serapan anggaran pendidikannya berkontribusi hingga 4,97 persen ke pertumbuhan ekonomi.
"Kondisi ini menunjukkan bahwa pemerintah belum mampu mengarahkan belanja pendidikan untuk berorientasi pada pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,” tandasnya. (Rmol)