GELORA.CO - Lokasi Taman Mangga pusat Kota Sumbawa seketika disterilkan dalam radius beberapa meter, Senin (5/8) pagi tadi. Arus lalulintas dialihkan. Polisi bersiaga. Tak lama muncul beberapa pasukan Penjinak Bom (Jibom) dari Sat Brimob Sumbawa, berpakaian anti bom lengkap. Bahkan Bupati Sumbawa, HM Husni Djibril B.Sc dan Kapolres AKBP Tunggul Sinatrio SIK MH turun ke lokasi.
Tindakan yang dilakukan pasukan ini karena adanya laporan masyarakat bahwa ada benda yang mencurigakan. Benda itu berupa jirigen biru 20 liter yang tertutup rapat. Apalagi di atasnya dikunci dengan benda berupa kran. Muncul kekhawatiran itu adalah bom. Terlebih lagi penemuan benda itu lokasinya hanya beberapa meter dari Kantor Bupati Sumbawa.
Jirigen besar inipun diledakkan jibom. Suara ledakan tidak terlalu besar, tapi percikan hancurnya jirigen itu melebar kemana-mana. Bahkan baunya sangat menyegat. Ternyata jirigen tersebut berisi kotoran sapi yang masih basah dan cair. Suasana menjadi kocak.
Kapolres Sumbawa, AKBP Tunggul Sinatrio SIK MH yang ditemui di TKP mengatakan informasi itu diawali dengan kecurigaan warga terhadap jerigen yang terlihat agak aneh. Sebab di bagian tutup jirigen itu ada keran besi. Jirigen itu terlihat sejak semalam. Atas kecurigaan tersebut warga melaporkannya ke Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Sumbawa. Pihaknya langsung berkoordinasi dengan penjinak bom (Jibom). Setelah diledakkan, jirigen itu bukan bom melainkan berisi kotoran sapi. Kapolres menduga kemungkinan kotoran itu akan dikembangkan untuk biogas atau pembuatan pupuk organik. Namun pihaknya masih menyelidiki siapa yang menempatkannya di TKP.
“Bisa jadi orang itu menitipkannya di situ dan lupa mengambilnya. Ini masih dugaan,” ujar Kapolres.
“Bisa jadi orang itu menitipkannya di situ dan lupa mengambilnya. Ini masih dugaan,” ujar Kapolres.
Di tempat yang sama Bupati HM Husni Djibril B.Sc meminta semua pihak berpikir positif terhadap penemuan jirigen mencurigakan itu. Bupati menduga jirigen itu menjadi bagian rencana seseorang untuk membuat biomassa. “Mungkin karena berat untuk dibawa atau ada keperluan lain, maka jirigen itu dititip disitu,” ungkapnya.
Bupati menghimbau seluruh masyarakat agar jika ada titipan untuk menghubungi penjaga setempat, dan tidak diletakkan begitu saja. Ia berharap Sumbawa tetap kondusif dan tidak ada teror apalagi bom.
Sementara informasi yang diperoleh, kotoran sapi di dalam jirigen itu bagian dari kegiatan Expo Aktivitas yang digelar sejumlah kelompok mahasiswa KKN UTS. Hasil KKN nya berupa karya dan produknya di 5 kecamatan di Kabupaten Sumbawa dipamerkan dan didemontrasikan di Taman Mangga, Minggu (4/8) kemarin. Terkait kotoran sapi itu bagian dari upaya untuk mewujudkan Desa Bebas Feses Ternak (Debest). Sehingga metode yang dilakukan yaitu dengan inovasi Bioteknologi, mengubah feses (kotoran ternak) menjadi berkah. [smw]