GELORA.CO - Sekelompok orang yang mengatasnamakan diri Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima) menggelar aksi unjuk rasa di dua tempat di Jakarta. Pertama, di depan Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), dan kedua di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Belasan peserta aksi Prima menyuarakan tiga tuntutan: Bersihkan Kemendag dari mafia impor pangan; Pecat Enggartiasto Lukita; dan lindungi petani, peternak dan petambak garam dari produk impor.
Tiga tuntutan itu untuk merespon kasus impor di sektor pangan terutama komoditas holtikultura bawang putih yang baru-baru ini diungkap KPK. Dalam kasus ini, anggota Komisi V DPR RI I Nyoman Dhamantra bersama lima orang pihak swasta diciduk KPK.
Ketua Presidium Prima, Sya'roni mengatakan kasus impor pangan harus segera dibongkar hingga ke akar-akarnya. Sebab, potensi korupsi di sektor pangan mencapai triliunan rupiah yang merugikan negara terutama rakyat kecil.
"Sepak terjang mafia impor telah menyengsarakan jutaan rakyat, mulai dari petani, petambak garam, hingga peternak," kata Sya'roni dalam aksinya, di Jakarta, Jumat (16/8).
Lebih jauh, Sya'roni meminta KPK untuk terus membongkar mafia impor sektor pangan. Karenanya, lanjut dia pihaknya meminta KPK menangkap Mendag Enggartiasto Lukita terkait dalam kasus impor.
Jelas Sya'roni, Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif sebelumnya mengatakan, korupsi impor pangan terjadi karena adanya data yang tidak sinkron antar kementerian terkait. Akhirnya, para mafia beraksi memanipulasi kuota impor.
KPK mestinya lebih menggenjot pemberantasan mafia impor pangan. Sejumlah pakar ekonomi sudah berkali-kali membeberkan adanya perburuan rente dalam jumlah triliunan rupiah dengan modus memanipulasi kuota impor.
Tangkap Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Apalagi sudah tiga kali tidak memenuhi panggilan KPK dan diduga telah menyuap anggota DPR Bowo Sidik. Kementerian Perdagangan di bawah kendali Enggartiasto Lukita sangat brutal membuka kran impor," demikian Sya'ari.
Dalam aksi demo ini, disuguhkan pertunjukkan teatrikal mafia impor pangan. Salah satu adegannya, membawa sapu dan sekop sampah sabagai ilustrasi membersihkan koruptor dari sektor pangan.(rmol)