GELORA.CO - Dugaan sumber dana yang diberikan kepada seluruh DPD tingkat II Partai Golkar se-Jawa Tengah sebesar 1000 Dolar Singapura berasal dari hengky-pengky dalam pemilihan calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 2019-2024 di Komisi XI DPR RI.
Sumber TeropongSenayan menjelaskan permainan hengky pengky dalam penentuan calon anggota BPK RI dilakukan oleh pengusaha yang berinisial A lalu diserahkan kepada salah satu pengurus DPP Partai Golkar yang juga berinisial A.
"Setelah diserahkan dana itu, mengalir ke DPD tingkat II Partai Golkar se-Jawa Tengah agar mendukung salah satu calon Ketua Umum yakni Airlangga Hartato," ujar sumber tersebut kepada TeropongSenayan, Selasa (6/8/2019).
Menurutnya, praktek-praktek tersebut sangat disesalkan karena BPK RI merupakan lembaga tinggi negara yang harus dijaga independensinya agar bekerja maskimal dalam mengawasi penggunaan uang negara.
"Sangat disesalkan dong, kita harus jaga marwah BPK agar tetap bekerja sesuai aturan-aturan apalagi ada praktik tersebut sangat merugikan sekali," katanya.
Sebelumnya, Dewan Pengurus Daerah (DPD) tingkat II Partai Golkar Jawa Tengah dipastikan menerima uang sebesar 1000 Dolar Singapura agar dalam munas memilih Airlangga Hartato sebagai Ketua Umum partai berlambang pohon beringin itu.
Hal itu terungkap oleh salah satu narasumber TeropongSenayan menceritakan uang suap kepada DPD Partai Golkar tingkat II merupakan ancaman jika tidak memilih Airlangga Hartato tidak akan mendapatkan anggaran akomodasi saat munas nanti.
"Jadi uang itu diserahkan ke pengurus DPD II Partai Golkar, kalau tidak mau terima DPD tingkat II Partai Golkar diancam-ancam," tandasnya kepada TeropongSenayan, Jumat (3/7/2019).[tsc]