GELORA.CO - Dalam konteks pemilihan kepala daerah (pilkada), Partai Nasdem tidak bisa dianggap enteng.
Pada Pilkada serentak 2018, Nasdem merupakan juara di 10 provinsi (dari 17 provinsi), sementara PDI Perjuangan dan Partai Gerindra keok di 11 provinsi.
Pengamat politik Girindra Sandino mengatakan, pidato politik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat pembukaan Kongres V PDIP di Bali yang menyinggung bahwa penyelenggaraan Pilkada 2020, tentu menjadi agenda strategis jangka pendek partai pengusung untuk segera mengambil manuver politik.
Dalam pilkada, koalisi partai politik tidak ada yang permanen. Namun demikian, demi kepentingan Pemilu serentak 2024 serta untuk memperlancar berjalannya pemerintahan di daerah-daerah atau lokal, koalisi harus mulai dibicarakan.
"Koalisi strategis dan taktis harus segera direncanakan dan diwujudkan untuk menjadi pemenang di Pilkada Serentak 2020," ujar Girindra Sandino kepada Kantor Berita RMOL, Senin (12/8).
Jelas Direktur Eksekutif Indonesian Democratic Center for Strategic Studies ini, koalisi banteng hitam (PDIP) dan burung garuda (Gerindra) bisa saja terwujud untuk mengepung Nasdem pada pilkada tahun depan.
Pendekatan politik Megawati dan Prabowo dalam konteks pilkada tidak tertutup kemungkinan untuk meredam dominasi Partai Nasdem di Pilkada 2020," demikian Girindra Sandino.
Pilkada serentak 2020 diiuti 270 daerah baik provinsi dan kabupaten/kota. 270 daerah itu rinciannya adalah 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. (Rmol)