GELORA.CO - Tokoh masyarakat asal Kota Jayapura, George Awi mengkritik keberadaan menteri asal Papua di pemerintahan Jokowi yang manfaatnya tidak dirasakan bagi masyarakat di sana. Selain itu mereka juga tidak terlihat kontribusinya dan dampaknya langsung bagi warga Papua.
“Saya tidak akan mengusulkan siapa-siapa untuk masuk dalam kabinet karena dari pengalaman sebelumnya keberadaan mereka tidak membawa dampak signifikan bagi Papua,” kata Awi, Selasa (9/7).
Namun, bukan berarti dirinya melarang keberadaan putra Papua di kabinet mendatang. George Awi mengatakan, dirinya mempersilahkan Presiden Jokowi untuk menempatkan orang Papua dalam kabinetnya.
Namun perlu disampaikan olehnya, keberadaan menteri asal Papua dalam kabinet saat ini tidak dirasakan begitu pula perannya sehingga sepenuhnya diserahkan kepada Presiden Jokowi.
“Namun yang lebih kami harapkan adalah keberadaan otonomi khusus (otsus) kepada Papua sejak tahun 2001 lalu diperpanjang mengingat otsus berakhir 2021 mendatang,” ujarnya.
Otsus harus diperpanjang karena itu lebih bermanfaat dan dirasakan langsung rakyat Papua dibanding jabatan menteri, kata Awi seraya menambahkan, karena itulah dirinya berharap dalam kepemimpinan kedua Presiden Jokowi memperpanjang pelaksanaan otsus.
“Kami lebih mengharapkan diperpanjangnya otsus dibanding jabatan menteri yang hanya dirasakan kelompok tertentu terutama meningkatkan prestise yang bersangkutan dibanding masyarakat Papua secara keseluruhan,” kata George Awi yang juga menjabat Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Port Numbay
Otonomi khusus diberikan kepada Papua diberikan melalui UU no 21 tahun 2001 dan akan berakhir 2021 mendatang. [ns]