GELORA.CO - Pasca penetapan Joko Widodo dan Maruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), kubu 01 terus menerus memaksa untuk segera melakukan rekonsiliasi.
Isu yang berkembang menyebut bahwa kubu Jokowi-Maruf mengiming-imingi berbagai tawaran politik kepada Prabowo untuk mau menerima rekonsiliasi.
Gerindra melalui akun Twitter resminya menjelaskan, publik harus paham bahwa tawaran yang diberikan pada Prabowo hanya akan diterima jika menguntungkan bagi 80 juta rakyat Indonesia yang menjadi pemilihnya.
"Namun kemungkinan besar tawaran yang diberikan tidaklah akan menguntungkan Pak Prabowo dan 80 jutaan rakyat Indonesia yang telah memilihnya," terang akun tersebut.
Dijabarkan juga tentang maksud dari kata "menguntungkan", yaitu posisi penting di pemerintahan yang dapat digunakan kubu oposisi untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat Indonesia sesuai dengan visi-misi Prabowo-Sandi.
"Partai koalisi 01 tidak mungkin memberikan jabatan penting untuk kubu oposisi," sambung akun bercentang biru itu.
Intinya adalah ditawarkan harus disadari buksan sebatas basa-basi, apalagi untuk bagi-bagi kursi. Bukan hanya menghilangkan perbedaan hanya demi amannya sebuah pemerintahan.
"Yang notabene kebijakannya tidak menguntungkan rakyat," pungkas akun tersebut. [rmol]