GELORA.CO - Sosok Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan menjadi sorotan usai hadir di tengah-tengah pertemuan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Ketum Gerindra, Prabowo Subianto.
Kehadiran BG, sapaan Budi Gunawan ini pun disinyalir memiliki makna politik. Terlebih, kehadirannya juga muncul dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.
Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe berpandangan, keberadaan BG wajar jika hanya dikaitkan dengan posisinya sebagai Kepala BIN. Kehadiran Intelijen dinilai perlu dalam mengawal pertemuan tokoh besar, terlebih status Mega sebagai Presiden ke-5 RI.
"Enggak bisa dipisahkan antara BG dengaan posisinya sebagai Kepala BIN. Ada pendekatan yang dilakukan pihak ini, artinya memang ada keterlibatan BIN di situ (dalam hal pengamanan)," kata Ramses kepada Kantor Berita RMOL, Jumat (26/7).
Akan tetapi, jika dilihat dalam konteks pertemuan, baik antara Prabowo-Jokowi maupun Prabowo-Mega, pengamat dari Universitas Mercu Buana ini melihat ada unsur politik yang melekat.
Peranan BG dalam menyukseskan dua pertemuan itu bisa saja menjadi sinyal masuknya mantan Wakapolri ini ke dalam kabinet Jokowi.
"Sangat memungkinkan beliau mendapatkan posisi menteri, yang pasti menurut saya bisa saja Jokowi akan menarik dia (BG). Kunci pertemuan kan ada dia," jelasnya.
"Tapi kembali lagi, ini semua tergantung Jokowi apakah akan menarik dia ke kabinet atau di posisi lain. Ini hak prerogatif presiden," demikian Ramses. [rmol]