Setelah Muslim Uighur, Pemerintah China Kini Hitung Warga Yang Beragama Kristen

Setelah Muslim Uighur, Pemerintah China Kini Hitung Warga Yang Beragama Kristen

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pemerintah China kembali melakukan kontroversi. Setelah sebelumnya mendiskriminasi dan genosida secara perlahan terhadap muslim di Uighur, kini Pemerintah Pusat China memerintahkan pemerintah daerahnya untuk memonitor dan menghitung jumlah penduduk yang memiliki keyakinan Kristen.

Seperti yang dilansir oleh Premier, Jumat (26/7), pemerintah lokal diperintah untuk melaporkan hasil monitor terhadap warga Kristen di China sebanyak dua kali sehari. 

"Ini seperti hidup kami terancam. Setelah melaporkan seseorang, kami (pemerintah lokal) harus membatasi pergerakan mereka dan melaporkan situasi mereka setiap hari", ujar pemerintah lokal di sana.

Tindakan ini seakan mencerminkan sikap China yang tak mengindahkan hak asasi manusia terhadap warganya. Terlebih, dalam beberapa bulan terakhir Partai Komunis China mulai menindak dan memonitor warga yang percaya kepada Tuhan.

Pemerintah lokal di Henan juga membenarkan hal ini. Dikatakan, setiap hari pemerintah bertanya tentang kepercayaan kepada warganya.

Bahkan jika dalam laporan Pemda tak ada satupun warga beragama Kristen, maka laporan tersebut dianggap pemerintah pusat sebagai kebohongan dan manipulasi data. Imbasnya, akan ada hukuman yang di layangkan pemerintah pusat kepada pemda. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita