GELORA.CO - Seorang jemaah haji perempuan ditemukan tim sektor khusus Masjidil Haram di sebuah perkampungan dataran tinggi di wilayah Jiyad Mushafi Mekah, Arab Saudi, Sabtu, 27 Juli 2019.
Jemaah yang ditemukan bernisial NR dari Embarkasi JKS Kloter 65. Ibu NR tinggal di Sektor 7 Misfalah nomor hotel 704. Ia ditemukan sedang naik ke atas puncak bukit yang juga pemukiman warga sekitar.
Kepala Sektor Khusus M Yamin menuturkan jemaah NR ditemukan berdasarkan laporan warga sekitar, yang melihat ada jemaah haji Indonesia yang nampak kebingungan dan mencoba naik ke atas bukit. Saat ditemukan, NR tidak mengenakan gelang tanda pengenal jemaah.
"Itu kami dapatkan dari orang Arab menelpon dan menyampaikan ke Seksus, dan kami bergerak untuk menjemput jemaah tersebut," kata M Yamin kepada Tim MCH saat mengevakuasi jemaah ke KKHI Mekah, Sabtu petang, 27 Juli 2019.
Setibanya di lokasi, jemaah tersebut menolak untuk dievakuasi petugas Seksus dari atas bukit. Jemaah hanya bisa merespon ajakan petugas dengan bahasa daerahnya, Sunda. Petugas sempat mencari cara agar bisa membujuk Ibu NR agar mau dibawa pulang ke hotelnya.
"Berbagai cara kita lakukan, dengan berzikir, dengan melakukan pembicaraan di telinganya, takbir, tahmid, alhamdulillah dia mau diajak turun dengan dipapah sampe ke bus, sampai ke bus terus kita ajak zikir dan diantar (ke KKHI)," ujarnya.
Berdasarkan kesaksian warga sekitar, jemaah tersebut sudah ada di daerah tersebut sejak Sabtu pagi. Ia bahkan sempat ditemukan tertidur di sebuah anak tangga, untuk naik ke atas bukit, diduga kelelahan.
Sempat beberapa kali dibujuk, bahkan oleh petugas Seksus wanita, Ibu NR tetap menolak turun. Ia bersikeras naik ke atas bukit. "Karena maunya naik puncak gunung, bilangnya mau naik ke puncak Bogor," ungkapnya.
Akhirnya, setelah berhasil dievakuasi, Yamin bersama beberapa petugas Seksus wanita, langsung membawa jemaah NR untuk diperiksa tim medis KKHI. Sebab, Yamin menduga jemaah NR ini mengalami shock, karena melihat cuaca dan situasi berbeda seperti di daerahnya.
"Terpaksa kami bawa ke KKHI biar pelaksanaannya tuntas bisa diperiksa tim medis," ujar Yamin.[vv]