Sejumlah Kader dan Pengurus Perindo Sumbar Mundur dari Keanggotaan Partai

Sejumlah Kader dan Pengurus Perindo Sumbar Mundur dari Keanggotaan Partai

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sejumlah kader dan pengurus Partai Perindo di Sumatera Barat (Sumbar) mengundurkan diri dari keanggotaan partai. Salah satunya mantan Ketua DPW Provinsi Sumatera Barat HM Tauhid.

Tauhid mengaku kecewa terhadap pola kepemimpinan Hary Tanoe. Pada Pemilu Presiden dan Pilpres lalu, ia dijanjikan akan dibantu dengan kebutuhan alat peraga kampanye (APK) dan bantuan dana saksi. Namun hal itu tidak terealisasi.

"Sebelum Pemilu 2019, saya diminta fokus sebagai caleg untuk mendapatkan kursi di DPR RI. HT (Hary Tanoe) menjanjikan akan membantu alat peraga kampanye dan tim relawan, tapi sampai sekarang tidak terealisasi," kata Tauhid di Padang, Kamis (4/7/2019).

Tauhid sendiri merupakan salah satu pendiri Partai Perindo di Sumatera Barat. Posisinya sebagai Ketua DPW Provinsi Sumbar diganti sebelum Pemilu berlangsung.

Tauhid juga menyampaikan pengunduran dirinya melalui surat. 

Namun, dalam surat pengunduran diri yang ditandatangani tertanggal 4 Juli 2019 tersebut, Tauhid, yang juga pernah menjabat Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Sumatera Barat, hanya memaparkan masalah kesehatan dan bisnis sebagai alasannya mengundurkan diri.

"Berkenaan dengan kondisi kesehatan dan waktu yang cukup tersita dalam menjalani roda usaha yang saya jalani, maka agak kesulitan untuk membagi waktu untuk kegiatan lain," tulisnya dalam surat. 

"Sehubungan hal tersebut di atas, saya menyatakan mengundurkan diri dari kader dan keanggotaan Partai Persatuan Indonesia (Perindo)," lanjut dia.

Surat pengunduran diri Tauhid diserahkan kepada petugas Sekretariat DPW Perindo Sumatera Barat untuk diteruskan ke DPP di Jakarta.

Selain Tauhid, kader lain yang mengundurkan diri adalah Wakil Ketua DPW Sahnizar dan Ketua DPD Kabupaten Solok Husni Dt. Intan Sati. Namun alasan pengunduran diri keduanya tak sama dengan alasan Tauhid.

Sahnizar mengaku akan ikut mengajukan diri sebagai hakim agung.

"(Saya) memang sudah mengundurkan diri. Tapi alasannya bukan karena kekecewaan dengan partai, melainkan karena akan mengajukan diri sebagai hakim agung," kata Sahnizar.

"Jika tidak, akan menjadi masalah. Karena bisa terlacak di Google kalau saya masih di partai," katanya lagi.

Begitu juga Ketua DPD Solok Husni Dt. Intan Sati. Menurut Sahnizar, yang bersangkutan mengundurkan diri karena akan maju menjadi pimpinan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) setempat. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita