GELORA.CO - Seorang prajurit TNI tewas tertembak kelompok kriminal separatis bersenjata (KSB) ketika sedang mengamankan proses pembangunan jalan trans Papua.
Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi menuturkan kejadian penembakan itu terjadi Sabtu pukul 12.45 WIT.
KKSB yang diduga kuat dari kubu Egianus Kogoya, menyerang prajurit TNI yang mengamankan pembangunan jembatan Yuguru-Kenyam di Kabupetan Nduga.
Diduga pelaku penyerangan berjumlah empat sampai lima orang. Penyerangan dilakukan dari semak belukar yang berjarak 300 meter dari prajurit TNI berjaga.
"Kejadiannya sangat singkat, serangan dilakukan dengan tembakan rentetan yang muncul dari balik semak belukar secara hit and run," ungkap Aidi dalam keterangan tertulisnya kepada awak media, Minggu (21/7).
Atas penyerangan itu, prajurit TNI berupaya membalas serangan. Bahkan, beberapa prajurit melakukan pengejaran hingga ke area semak belukar.
Namun, kata Aidi, proses pengejaran tidak dilanjutkan hingga pedalaman. Prajurit TNI mempertimbangkan keselamatan karena daerah pengejaran memiliki medan yang tertutup dan banyak curam.
Setelah aksi penyerangan, prajurit TNI melakukan cek kondisi ke sesama rekan. Dari situ, satu orang prajurit bernama Prada Usman Hambelo mengalami luka tembak di bagian pinggang sebelah kanan.
Oleh prajurit TNI, Prada Usman hendak dievakuasi menggunakan helikopter. Sebab, akses keluar dan masuk area yang paling cepat mengunakan helikopter.
"Namun karena cuaca hujan di wilayah Nduga, proses evakuasi tidak dapat dilaksanakan hingga malam hari ini," sambungnya.
Berdasarkan laporan yang diterima, Prada Usman lantas menghembuskan nafas terakhirnya Sabtu pukul 14.10 WIT.
"Gugur sebagai pahlawan pembangunan karena luka tembak di bagian pinggang," pungkas dia. [jn]