Habib Rizieq Disebut Tak lagi Punya Pengaruh, PA 212 Membela

Habib Rizieq Disebut Tak lagi Punya Pengaruh, PA 212 Membela

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pengamat Universitas Katolik Widya Mandira atau Unwira Kupang, Marianus Kleden menilai Habib Rizieq Shibab sudah tidak mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi umat Islam. Hal itu kemudian dibantah oleh Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212.

Juru bicara PA 212 Novel Bamukmin mengatakan, pengaruh Habib Rizieq Shihab dirasa masih besar. Hal itu, kata dia, tercermin dalam pelaksanaa Reuni 212 tahun 2018. Di mana massa yang hadir kian bertambah sampai 13 juta.

Pengaruh Habib Rizieq, kata Novel, bahkan tidak hanya dirasakan di Indonesia.

"Beliau adalah ulama yang sangat berpengaruh, bukan lagi nasional bahkan internasional. Sehingga dunia lebih mengenal sosok Habib Rizieq Shihab dibanding dengan pimpinan ormas manapun," ujar Novel saat dihubungi, Rabu (10/7/2019).

Novel kemudian menuding pengamat tersebut ngawur dan meminta membuka data tanpa mengingkari fakta semisal pengaruh Habib Rizieq pada Reuni 212.

Selain itu, Novel menuding bahwa pengamat terkait merupakan bagian dari penguasa sehingga sampai menyampaikan pernyataan bahwa Habib Rizieq tak lagi memiliki pengaruh di kalangan umat Islam di Indonesia.

"Yang berkomentar itu bagian mungkin dari penguasa yang eksistensinya terancam selama ini dan anti terhadap perjuangan penegakan keadilan melawan kekuatan asing dan aseng," kata Novel.

"Habib Rizieq Shihab bukan penguasa bahkan beliau korban kedzaliman, sehingga sangat tidak beralasan bisa menyandera yang punya legalitas dalam kontestasi politik," sambungnya.

Sebelumnya, pengamat Universitas Katolik Widya Mandira atau Unwira Kupang, Marianus Kleden menilai Habib Rizieq Shibab sudah tidak mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi umat Islam.

Alasannya mayoritas massa muslim di Indonesia masuk pada jaringan NU dan Muhammadiyah.

"Saya tidak yakin Rizieq punya power besar untuk mengendalikan umat Islam Indonesia karena mayoritas Islam dipegang oleh NU dan Muhammadiyah," kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unwira itu, Selasa (9/7/2019).

Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan syarat rekonsialiasi ala kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Salah satu syaratnya dan kepulangan Habis Rizieq ke Tanah Air.

Menurut dia, mayoritas Muslim Indonesia dipegang oleh NU dan Muhammadiyah, di mana kedua ormas Islam ini mempunyai hubungan baik-baik saja dengan Presiden Jokowi.

"Jadi apa pentingnya Rizieq? Saya kira cuekin dia saja," kata Marianus Kleden. [sc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita