GELORA.CO - Fraksi Demokrat-PAN menilai ungkapan Ketua Fraski NasDem DKI Jakarta, Bestari Barus yang meminta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) ke Jakarta untuk selesaikan masalah sampah, adalah obrolan politik. Risma dipersilakan ke Jakarta untuk berlaga di Pilgub DKI Jakarta selanjutnya.
"Pertama, namanya obrolan kayak gitu wajar, omongan sesama politisi. Bu Risma juga kan politisi. Apakah nanti mau bertarung di Pilkada 2022 (maksudnya maju Pilkada selanjutnya, sesuai UU Nomor 10 Tahun 2016), ya silahkan saja, yang penting dicalonkan partai," ucap Ketua Fraksi Demokrat-PAN DPRD DKI Jakarta, Taufiqurrahman, saat dihubungi, Senin (29/7/2019) malam.
Namun, bagi Taufiq, penyelesaian masalah sampah di Jakarta dengan Surabaya berbeda. Perlu data pasti untuk membandingkan antara keduanya.
"Yang pasti karakteristik Surabaya dan Jakarta berbeda. Kalau ngomong begitu kan meski ada data yang jelas dan falid. Berapa tonase sampah yang dihasilakan warga Surabaya, dan berapa ton sampah Jakarta, dan lain-lain. Yang sebenarnya tidak bisa dibandingkan aple to aple," ucap Wakil Ketua DPD Demokrat DKI Jakarta itu.
Menurut Taufiq, permasalahan sampah di Jakarta tidak bisa diselesaikan sendiri. Perlu keterlibatan daerah-daerah penyangga Jakarta seperti Bogor, Bekasi, Tangerang, dan Depok.
"Jakarta, sampah yang dihasilkan belum tetntu oleh orang Jakarta semua. Coba, siang hari Jakarta bisa sampai 13 atau 14 juta. Kalau malam dia berkurang artinya, penanganan tidak bisa sendiri," kata Taufiq.
Bagi Taufiq, masalah sampah di Jakarta harus diperbaiki terus menerus. Pengolakan sampah untuk energi terbarukan, seperti konsep ITF Sunter harus segera terealisasi.
"Saya lihat perlu diperbaiki terus menerus. pengelolaan sampah DKI Jakarta misal, bagimana kita pikirkan bagaimana mengunakan teknologi ramah lingkungan, misal bisa menghasilkan energi terbarukan," ucap Taufiq.
Sebelumnya, Risma mendapat kunjungan rombongan dari DKI Jakarta. Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapem Perda) DPRD dan Pemda DKI Jakarta datang ke Kota Pahlawan untuk studi banding soal pengelolaan sampah.
Besari Barus menyampaikan, tempat pembuangan sampah di Bantargebang Kota Bekasi akan overload pada 2021. Sementara Pemprov DKI baru berencana membangun TPA pada tahun 2020.
"Apakah Ibu Risma mau kita boyong ke Jakarta dalam waktu dekat? Masalah sampah ini bisa terselesaikan kalau Pilkada mendatang Bu Risma pindah ke Jakarta," kata Bestari yang disambut tepuk tangan peserta studi banding di Ruang Sidang Balai Kota Surabaya, Senin (29/7/2019).
Bahkan, Besari juga mengkritik Pemprov DKI Jakarta. Yakni soal jumlah anggaran yang terbilang besar namun masalah sampah di ibukota masih menjadi PR besar.
"Anggarannya 4 kali lipatnya dari Surabaya ini," lanjut Besari.[dtk]