GELORA.CO - Merespons pertemuan antara Jokowi-Mega-Prabowo, pengamat politik Universitas Indonesia Cecep Hidayat menyebut rekonsoliasi politik usai perhelatan pemilihan presiden (Pilpres) jangan sampai hanya sekadar politik bagi-bagi kue kekuasaan semata.
"Rekonsiliasi jangan sampai hanyanlah perkara politik dagang sapi, siapa mendukung lalu dapat apa? memang dalam politik kan biasa soal siapa dapat apa tapi harus dikedepankan kepentingan bangsa," tutur Cecep, Senin (29/7).
Cecep menyambut baik pertemuan elite yang sudah bertarung di pilpres, karena bisa menciptakan kesejukan politik baru diantara para pendukung yang bertarung dengan sangat keras.
"Ada kekuatan Jokowi dan pendukungnya bersaing dengan Prabowo dan pendukungnya, bipolar politik kalau saya katakan. Pertemuan elite itu bisa jadi inspirasi kalau petingginya berdamai kenapa pendukungnya tidak? pertemuan macam itu sangatlah baik," tambah Cecep.
Sebelumnya, pada Sabtu (13/7) lalu Presiden terpilih Joko Widodo melakukan pertemuan dan makan siang bersama dengan kompetitornya Prabowo Subianto. Tidak lama berselang, Megawati secara khusus menjamu Prabowo di kediamannya Jalan teuku Umar, Menteng Jakarta Pusat, pada Rabu (24/7) lalu.
Pasca pertemuan itu ada indikasi kuat Gerindra akan merapat ke Pemerintahan Jokowi di periode kedua. Merespons hasil pertemuan Jokowi empat petinggi parpol yakni Golkar, PKB, Nasdem dan PPP melakukan pertemuan di kantor DPP Nasdem. Dalam pertemuan itu keempat petinggi parpol itu menyatakan koalisi tetap solid dan menyatakn menolak apabila ada anggota koalisi baru yang merapat ke pemerintah. [rm]