GELORA.CO - Syarat rekonsiliasi yang diutarakan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais kepada kubu Presiden Joko Widodo tak serta merta diartikan sebagai permintaan bagi-bagi kursi jabatan.
Menurut Director for Presidential Studies-DECODE UGM, Nyarwi Ahmad, pernyataan mantan Ketua MPR RI itu perlu pemahaman, terlebih soal permintaan kursi 45 persen untuk oposisi.
"Sebenarnya bukan porsi 55-45 (persen) itu yang lebih penting. Itu hanya metafora saja dari Pak Amien," ucap Nyarwi Ahmad, Minggu (21/7).
Menurutnya, syarat utama yang diinginkan Amien untuk rekonsiliasi adalah mengakomodasi program yang digagas Prabowo saat berkampanye. Yakni menjadikan Indonesia adil dan makmur di sektor ekonomi.
"Poin itu yang tampaknya diinginkan oleh kubu pendukung Prabowo, khususnya Gerindra dan Pak Amien. Hal yang pokok saya lihat agenda-agenda kebangsaan dan arah pemerintahan," jelasnya.
Sehingga kata Nyarwi, syarat itulah yang harus diakomodir oleh Jokowi jika ingin rekonsiliasi dengan Prabowo sesuai dengan versi Amien Rais.
"Arah kebangsaan sebagaimana yang disampaikan oleh Prabowo-Sandi dalam kampanye kemarin. Itu yang perlu diakomodasi oleh Jokowi dan kawan-kawan," tandasnya. [md]