GELORA.CO - Pertemuan presiden terpilih Jokowi dan Prabowo Subianto pada Sabtu (13/7) lalu mendapatkan protes dari sejumlah tokoh ulama pendukung Prabowo - Sandiaga Uno, termasuk PA 212. Namun, Gerindra menegaskan Prabowo sudah mengirimkan surat kepada tokoh ulama sehari sebelum pertemuan itu berlangsung.
"Jumat (12/7), sehari sebelum bertemu Jokowi, Prabowo kirim surat kepada tokoh-tokoh termasuk ulama-ulama. Habib Novel Bamukmin mungkin enggak terima, makanya dia protes," ujar anggota Bidang Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade, di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (17/7).
"Tapi GNPF, tokoh ulama besar sudah terima surat. Novel sebagai jubir mungkin belum terima, tapi yang lain terima surat itu termasuk ke Pak Amien dan Mbak Neno Warisman," lanjutnya.
Melalui surat itu, Andre menjelaskan Prabowo telah memberitahu akan bertemu dengan Jokowi dan berjanji akan menyampaikan hasil pertemuan kepada para ulama.
"Di surat itu isinya, bahwa beritahukan Prabowo akan bertemu dengan Pak Jokowi pada Sabtu, atau besoknya. Disebutkan Pak Prabowo, nanti setelah pertemuan, kami akan infokan hasil pertemuan. Kan Pak Amien sudah kan," kata dia.
Karena itu, Andre menyebut tak ada yang ditutupi-tutupi dari para pendukung terkait pertemuannya dengan Jokowi. Terlebih, saat pertemuan terakhir Koalisi Adil Makmur pada Jumat (28/6), Prabowo telah menyampaikan rencana pertemuan itu.
"Jadi enggak ada yang tidak transparan, enggak ada yang diumpetin (disembunyikan) Semua dikasih tau, sejak 28 Juni. Lalu setelah 28 Juni dikasih tahu lagi, dikirimi surat, clear itu," tutupnya.
Novel Bamukmin selaku juru bicara PA 212 merasa pertemuan Jokowi dan Prabowo dilaksanakan tanpa ada pemberitahuan dan komunikasi terlebih dahulu dengan aktivis serta ulama yang mendukung Prabowo.
"Pertemuan kemarin memang kami menelan pil pahit kekecewaan. Pertemuan itu tidak dikomunikasikan dengan para ulama, tokoh dan aktivis di elemen 212," ujar Novel, Minggu (14/7).
Padahal menurutnya, PA 212 telah memberitahu BPN agar segera menjalin komunikasi dengan ulama setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan sengketa Pilpres 2019. Namun, pertemuan itu tak kunjung terlaksana, dan malah mereka kebobolan dengan adanya rekonsiliasi Prabowo dengan Jokowi. [km]