GELORA.CO - Pertanyaan besar harus dijawab partai-partai politik yang hendak mengusung dua anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep di Pilkada Solo 2020.
Director for Presidential Studies-DECODE UGM, Nyarwi Ahmad mengingatkan bahwa partai pengusung tidak boleh sebatas mempertimbangkan tingkat popularitas sebagai tolak ukur memberi dukungan. Melainkan juga harus menjabarkan kemampuan atau keunggulan yang dimiliki calon dalam memimpin daerah.
Untuk itu, parpol yang mengusung anak Jokowi harus bisa menjelaskan kemampuan keduanya kepada publik.
“Parpol harus menjelaskan apa sih keunggulan, apa sih keunikan, apa sih potensi yang dimiliki oleh putra-putra Pak Jokowi itu dalam memimpin, misalnya Kota Solo," ucapnya, Minggu (28/7).
Selain partai, calon yang diusung, dalam hal ini Gibran maupun Kaesang, juga harus menjelaskan dan menunjukkan kepada publik kemampuan serta kompetensi yang mereka miliki.
“Apa kira-kira yang bisa dia kontribusikan untuk kepemimpinan Kota Solo lima tahun mendatang. Apa keunggulan, apa keunikan dibandingkan calon-calon yang lain misalnya," jelasnya.
Penjelasan ini, kata Nyarwi, penting agar tidak terjadi fenomena anak politisi muncul di pilkada hanya bermodal popularitas orang tua.
Kaum milenial yang muncul di dunia politik, sambungnya, harus mereka yang membangun dan menunjukkan kemampuan berpolitik dan memimpin sejak dari bawah tanpa mengandalkan garis tangan orang lain.
“Harusnya membangun leadership sendiri, arah kepemimpinan sendiri, menawarkan ide yang bagus yang inovatif, seperti itu. Mereka jangan hanya puas menjadi selebriti politisi saja," paparnya. [rm]