PAN DIY: Amien Rais Tidak Pernah Nazar Jalan Kaki Yogya-Jakarta

PAN DIY: Amien Rais Tidak Pernah Nazar Jalan Kaki Yogya-Jakarta

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pria asal Blora, Lilik Yulintoro, bertekad jalan kaki dari Yogyakarta menuju Jakarta. Ia menyebut aksi tersebut dilakukan untuk menggantikan Amien Rais, yang menurutnya, pernah membuat nazar akan jalan kaki dari Yogyakarta menuju Jakarta jika Jokowi terpilih sebagai presiden.

Menanggapi hal ini, Ketua DPW PAN DIY Nazaruddin mengatakan, Ketua Dewan Kehormatan PAN itu pernah bernazar akan jalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta jika Jokowi terpilih jadi presiden. Baik itu di Pilpres 2014 maupun di Pilpres 2019.

“Setahu saya enggak ada. Enggak, setahu saya. Enggak tahu, enggak nanggapi. Yang saya tahu Nazaruddin ada. Nazaruddin saya tahu,” ujar Nazaruddin saat dihubungi, Senin (22/7). 

Nazaruddin menegaskan Amien Rais tak pernah membuat nazar seperti itu. Menurutnya, nazar harus dilakukan oleh orang yang bersangkutan, bukan diwakilkan.

“Enggak ada (nazar). Apa-apa kok dikaitkan dengan jalan kaki. Iya nazar itu ya dilaksanakan orangnya yang bernazar. Kalau orang lain, kok nazar diwakili,” ujarnya. 

Nazaruddin juga kembali menegaskan Amien Rais tak pernah membuat nazar akan jalan kaki. Kader partai, kata dia, juga tidak pernah mendengar hal itu.

“Enggak tahu, enggak pernah (nazar). (2014) setahu saya enggak ada,” pungkasnya.

Lilik Yuliantoro menjadi perhatian karena berinisiatif menggantikan Amien Rais yang bernazar untuk jalan kaki dari Yogyakarta ke Jakarta jika Jokowi terpilih menjadi presiden. Lilik mengaku hal itu dia lakukan karena geram dengan Amien Rais yang telah bernazar, namun tidak dilakukan. 

Lilik mengaku tahu soal nazar Amien Rais dari berita online dan media sosial.

“Dari hati melakukan ini. Tapi lihat Pak Amien rais memberi statement berjalan kaki tapi tidak dilaksanakan terus agak bikin geram,” kata Lilik saat hendak memulai perjalanan di Tugu Pal Putih Yogyakarta, Senin (22/7). 

Dia menyarankan kepada Amien rais untuk lebih baik berada di rumah dan memberikan kesempatan generasi muda untuk menjadi penerusnya membangun bangsa bersama.

“Biar persatuan Indonesia tetap terjaga, tanpa ada perbedaan,” ujarnya. [km]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita