Konsistensi Sandiaga Uno Baik untuk Demokrasi Indonesia

Konsistensi Sandiaga Uno Baik untuk Demokrasi Indonesia

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Konsistensi mantan calon wakil presiden, Sandiaga Uno, untuk tetap di luar pemerintahan Jokowi-Maruf Amin, diakui sebagai langkah politik yang strategis.

"Sandi konsisten. Perlu diapresiasi positif. Itu kan pendapat pribadinya sebagai tokoh nasional, bukan hanya sebagai pengusaha, dia mantan cawapres," ucap Director for Presidential Studies-DECODE UGM, Nyarwi Ahmad, Jumat (26/7).

Nyarwi melanjutkan, pilihan Sandiaga untuk tetap menjadi oposisi bagi pemerintahan Jokowi merupakan strategi politik yang positif untuk demokrasi di Indonesia.

"Pemilih membutuhkan konsistensi tokoh. Para elite politik harus konsisten dalam mengambil kebijakan politiknya atau tindakan-tindakan politiknya," kata Nyarwi.

Di mata Nyarwi, Sandi juga melihat peluang untuk tetap mempertahankan basis pendukungnya yang cukup besar di Pilpres 2019. Pada Pilpres itu, sebanyak 45 persen dari total pemilih mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. 

"Sandi juga membaca peluang, artinya ada peluang dari 45 persen pemilih yang tidak memilih Jokowi. Artinya, Sandi membaca itu potensi yang besar. Itu coba ditangkap oleh Sandi," tambahnya.

Sebelumnya, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu memastikan diri tidak bergabung ke lingkaran pemerintah dan akan tetap menjadi oposisi bersama para pendukungnya.

Penegasan itu disampaikan Sandi dalam sebuah video yang tersebar di media sosial. "Memang kita dikalahkan. Tapi saya sampaikan secara terbuka, posisi sekarang yang bermartabat sangat terhormat adalah posisi sebagai seseorang yang di luar pemerintahan," tegasnya.

Sandi menekankan tidak bakal sedikitpun mengkhianati perjuangan pendukungnya, khususnya "kaum emak-emak".

"Buat saya, kalau mencari posisi jabatan, apalagi jabatan yang digosip-gosipkan itu (menteri), akan mengkhianati perjuangan ibu-ibu," jelasnya. [md]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita