GELORA.CO - Kasus vlog Youtuber Rius Vernandes mengenai menu tulis tangan kelas bisnis dalam penerbangan Garuda Indonesia dari Sydney menuju Jakarta via Denpasar beberapa waktu lalu menarik perhatian ekonom Rizal Ramli.
Menurutnya, cara Garuda menangani kasus ini tidak profesional dan terkesan emosional.
Bagaimanapun juga ada pesan yang cukup jelas dari vlog itu terkait dengan kualitas pelayanan penerbangan internasional. Ini adalah input yang bagus yang bisa digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan di masa depan.
Sayangnya Garuda tidak menangkap pesan itu, dan sebaliknya malah mempolisikan sang Youtuber bersama tunangannya yang ikut dalam penerbangan tersebut.
“Jangan tangkap the messanger. Cukup koreksi hal yang perlu diperbaiki,” ujar Rizal.
Karena tidak menangani persoalan ini secara propper, akhirnya kisah menu tulis tangan itu kini “terinternasionalisasi” dan diulas di sebuah blog berbahasa Inggris, Onemileatatime.com.
“Do not shoot the messanger,” ujar Rizal yang pernah menjadi Menko Perekonomian.
Hal lain yang mengherankan, sambung Rizal adalah, belakangan ini Garuda kerap melakukan blunder.
Mulai dari yang besar dan sangat serius seperti rekayasa laporan keuangan yang menyatakan Garuda untung walaupun memasukkan piutang sebagai pendapatan.
Sampai yang agak besar seperti ucapan terima kasih kepada Jokowi di tubuh pesawat jamaah haji yang diikuti ritual pecah kendi.
Rizal mengatakan, tidak ada jalan lain bagi Garuda.
“Inilah waktunya untuk berubah,” demikian ujar mantan Menko Maritim ini. [rmol]