GELORA.CO - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dianggap gagal menjalankan tugasnya sebagai ketua umum Partai Demokrat. Hal ini terlihat dari hasil perolehan suara Demokrat dalam dua Pemilu, yakni tahun 2014 dan 2019.
"Hasil kerja SBY pada periode pertama gagal dari (mempertahankan suara) 20,40 persen menjadi 10,19 persen atau suara hilang lebih dari 50 persen, kemudian pada periode kedua gagal dan suara turun menjadi 7,7 persen," ujar Pendiri Partai Demokrat, Henky Luntungan, Selasa (2/7).
Henky menjelaskan bahwa SBY telah mengubah marwah perjuangan dari berdirinya Partai Demokrat. Pasalnya, purnawirawan TNI berbintang empat tersebut telah menjadikan Demokrat sebagai partai dinasti.
"Bapak SBY mencoba menjadikan partai demokrat menjadi partai tokoh dan dirinya menjadi tokoh Partai Demokrat, sebagai pemilik Partai Demokrat," jelasnya.
Ditegaskan Henky, bahwa SBY bukanlah pendiri Partai Demokrat. SBY baru bergabung sebagai kader pada tahun 2003 saat Partai Demokrat telah berdiri sejak 9 September 2001.
"Bapak SBY boleh tidak mengenal saya dan boleh melupakan saya. Tetapi, dari jauh saya tetap memantau arah partai," tukasnya. [md]