GELORA.CO - Partai Gerindra yang diketuai oleh Prabowo Subianto menyatakan akan masuk ke koalisi pemerintahan jika semua konsep yang disiapkannya diterima oleh pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Gerindra menyatakan akan masuk ke koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Dikatakan Sufmi, jika konsep yang telah disiapkannya tak diterima oleh koalisi Jokowi-Ma'ruf, maka Gerindra menyatakan akan tetap menjadi oposisi.
"Ya kalau ke dalam (pemerintahan) itu tidak langsung bagi-bagi kursi, tetapi dengan tukar menukar konsep," kata Sufmi.
"Kalau konsep kita diterima, artinya kan baru ketahuan berapa jumlah orang yang diperlukan untuk menjalankan konsep tersebut."
"Kalau itu semua diakomodasi, artinya ya (Gerindra) di dalam (koalisi pendukung pemerintah). Kalau pun di luar ya, dengan kritik membangun," sambungnya.
Dijelaskannya, konsep program yang dimaksud sudah dibahas saat rapat bersama dengan seluruh Dewan Pembina Partai Gerindra dan Prabowo di kediamannya di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/7/2019).
Selain akan menawarkan konsepnya, Gerindra juga sudah menyiapkan kadernya untuk menjalankan konsep program jika diterima oleh Jokowi-Ma'ruf.
"Konsep kemandirian pangan, ketahanan energi. Pokoknya itu jadikan satu konsep," kata Sufmi.
"Kalau konsep mandiri-mandiri itu kemudian diterima (Jokowi-Ma'ruf), lalu kan nanti akan dihitung bidangnya berapa, orangnya berapa, kan begitu," lanjutnya.
Diketahui konsep itu akan ditawarkan setelah adanya sinyal dari Jokowi untuk merangkul semua pihak termasuk Gerindra.
Masih diberitakan Kompas.com, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menilai, sinyal itu tersirat saat Jokowi menyampaikan pidato Visi Indonesia di SICC, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7/2019) lalu.
Terkait sinyal itu disampaikan Ferry setelah mengikuti rapat tertutup unuk membahas konsep program di kediaman Prabowo yang akan ditawarkan ke Jokowi-Ma'ruf.
"(Pidato itu) bukan tawaran tapi sinyal. Sinyal bahwa sebagai presiden terpilih beliau mengambil inisiatif mengajak, merangkul," jelas Ferry.
"Bukan hanya Partai Gerindra saya rasa, tapi juga pihak-pihak yang diharapkan bisa membantu pemerintahan ke depan," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, dalam pidato Jokowi, masih diperlukan adanya kebersamaan dalam menghadapi tantangan, terutama dalam persoalan ekonomi.
Ferry pun menyatakan, partainya memiliki kepentingan untuk ikut membantu memperbaiki ekonomi rakyat.
"Dan kalau sudah bicara ekonomi rakyat, saya rasa Pak Prabowo, Partai Gerindra berkepentingan untuk membantu, memperbaiki, menjadikan ekonomi masyarakat jadi lebih baik," tandas Ferry.[tn]