GELORA.CO - Presiden Jokowi kemungkinan besar tidak akan merekrut kader Partai Hanura menjadi menteri di kabinet mendatang.
Pasalnya, perolehan suara Hanura pada Pemilihan Legislatif 2019 sangat jeblok, bahkan tak mampu melewati ambang batas parlemen.
"Turbulensi suara Hanura yang anjlok drastis sehingga tersingkir dari Senayan, harus mendapat reward dengan tidak diajak masuk dalam starting line up kabinet mendatang," ujar pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia Ari Junaedi, Rabu (10/7).
Lantas bagaimana dengan pendiri Hanura Wiranto? Pembimbing disertasi pada program pascasarjana Universitas Padjajaran ini berpendapat Wiranto sudah tidak layak lagi masuk jajaran kabinet.
"Saya kira sudah tidak layak lagi. Selain tantangan ke depan yang jauh lebih berat, regenerasi kepemimpinan juga mutlak diperlukan. Saya kira masih banyak purnawirawan TNI yang pantas menggantikan Wiranto seperti figur TB Hasanuddin," pungkas Ari. [jn]