GELORA.CO - Vape atau rokok elektrik mungkin disinyalir lebih aman dari rokok batang, namun bahaya yang dimiliki bisa jadi lebih besar. Seperti dialami remaja asal Nevada ini. Vape meledak saat sedang digunakan, menghancurkan sebagian besar gigi serta melubangi rahangnya.
Dilaporkan CNN, saat hal itu terjadi dengan mulut penuh darah ia berlari ke rumah sakit terdekat dengan ibunya. Lalu ia dioperasi untuk merekonstruksi dan memperbaiki tulang-tulang yang remuk dan berantakan.
"Orang-orang mestinya tahu sebelum mereka membeli alat ini ada kemungkinan akan meledak di kantong, di wajahmu," kata Dr Katie Russell, direktur trauma medis di Primary Children's Hospital yang pertama kali menangani insiden tersebut.
Remaja tersebut mengaku ia tak berpikir bahwa vape miliknya bisa meledak. Ia mengulangi kalimat itu terus-menerus saat berada di UGD dan terlihat masih cukup syok beberapa jam usai ledakan tersebut.
"Saat itu, di dalam karirku, aku tak pernah melihat yang seperti ini. Aku tak pernah mendengar bahwa hal ini sebagai kemungkinan. Aku hanya ingin memberi tahu semua orang bahwa hal ini sangat mungkin," lanjut Dr Russell.
Kini remaja tersebut telah pulih dengan baik, namun Dr Russell mencatat bahwa banyak orang lain yang tidak seberuntung dia. Ia percaya bahwa banyak pengguna vape tidak sadar bahwa alat tersebut bisa meledak dan tidak mencari batere yang aman.
"Dalam sebungkus rokok tertulis bisa membunuhmu. Sementara vape hanya memberi peringatan bahwa nikotin itu adiktif, informasi soal risiko baterai masih sangat sedikit. Pilihan yang paling aman adalah menghindari menggunakan vape. Ibu dari remaja ini sebelumnya juga menggunakannya. Setelah (kejadian) ini, mereka semua berhenti," tandasnya. [dtk]