Ustaz Yusuf Mansur Akui Sindiran Mahfud MD soal Ulama Kagetan Juga Mengarah Padanya

Ustaz Yusuf Mansur Akui Sindiran Mahfud MD soal Ulama Kagetan Juga Mengarah Padanya

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Anggota Dewan Pengarah Bidang Pembinaan Ideologi Pancasila dan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, memberikan pendapat soal ulama yang saat ini banyak muncul di kontestasi politik dengan sebutan 'ulama kagetan'

Hal ini disampaikan Mahfud MD saat menjadi narasumber di acara Opsi, Metro Tv, Senin (3/6/2019).

Selain Mahfud MD ada pula pendakwah Ustaz Yusuf Mansur, mantan Kepala Bais Suleman B Ponto, aktivis Nahdatul Ulama, serta cendekiawan.

Menanggapi soal ulama kagetan, Yusuf Mansur pun mengakui bahwa dirinya sempat menjadi orang yang disindirkan oleh Mahfud MD.

Mulanya, pembawa acara Opsi, Aviani Malik bertanya soal peran Ustaz Yusuf Mansur yang terang-terangan mengaku mendukung calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dalam kontestasi pemilihan presiden 2019.

Bahkan Yusuf Mansur juga berada di kampanye Jokowi-Ma'ruf.

"Ada Pak Ustaz Yusuf Mansur di situ (foto yang ditampilkan), itu artinya apa sih apa kemudian berfoto itu apa itu artinya kemudian memberikan dukungan atau apa?," tanya Aviani.

Menurutnya dukungan tersebut sudah lampau dan saatnya Indonesia menatap ke depan.

"Buat saya kan sudah lewat ini, kita sudah lebaran, artinya kalau mau kita bicarakan omonganlah ke depan," ujar Yusuf Mansur.

"Bagaimana PR (pekerjaan rumah) kita yang akan datang, 2024 ada perubahan bentuk polarisasi politik itu."

"Artinya kalau misalkan kita melihat masa lalu harus bisa menjadi pelajaran yang akan datang."

Aviani lalu bertanya soal sindiran Mahfud MD yang sempat menyebut soal ulama kagetan di kontestasi politik.

"Anda setuju enggak kalau kemudian ada ulama kagetan yang tadi Prof Mahfud bilang yang inilah yang mungkin belum paham ilmunya mungkin belum dalam tapi diikutin banyak umat sehingga salah arah?," tanya Aviani.

"Bisa jadi menjadi ulama kagetan itu saya," jawab Yusuf Mansur.

"Anda merasa ulama kagetan?," tegas Aviani yang bersahutan dengan tertawaan para narasumber lain.

"Ia saya sempat menjadi ulama kagetan, tapi kagetnya cepat jadi," sahut Yusuf Mansur yang juga tertawa.

"Cepat sadarnya?," sahut Aviani.

Namun, sebenarnya ulama kagetan yang disebutkan oleh Mahfud MD tak selalu berkonotasi negatif.

"Belajar, jadi enggak semua yang kagetan harus berkonotasi jelek kan, kayak artis umroh terus mendadak dia pakai jilbab, dia mendadak pakai kerudung tapi who knows kan siapa tahu dia keterusan," jawab Yusuf Mansur.

"Makanya saya tadi sering bilang ketika tadi sebelum on air ada bicara tentang fenomena hijrah, buat saya fenomena hijrah yang terjadi adalah PR yang belum selesai, ya ayo kita sempurnakan saja, bahwa ada yang belum sempurna bismillahirahmanirahmim kita bareng-bareng menyempurnakan."

Lihat videonya menit ke 34.08:



Sebelumnya istilah ulama kagetan tersebut dikatakan Mahfud MD saat Aviani bertanya soal ulama yang harusnya berangkat dari Rahmatan-lil-alamin atau rahmat bagi semesta.

"Kita lihat bahwa agama Rahmatan Lil alamin harus membawa kedamaian tapi kenapa tidak semudah itu prakteknya Pak Mahfud di dalam keseharian terutama jelang pesta demokrasi 5 tahunan," ujar pembawa acara.

Mahfud lalu menerangkan soal politisi yang juga ulama di zaman dahulu.

"Ya kita harus melihat masa lalu juga, sebetulnya dulu negara ini menghadirkan politisi ulama yang bagus-bagus, yang rahmatan lil alamin betul toleran," ujar Mahfud.

"Punya prinsip di dalam berjuang ketika dia menganggap agama itu sebagai sumber insiprasi kemudian masuk ke lembaga politik kan orangnya hebat-hebat ya."

Lalu ia menyebutkan beberapa tokoh islam yang juga masuk dalam politik.

"Tetapi begitu keputusan secara demokratis mereka bekerja bersama demi bangsa ini jadi harus ada koridor, sekarang nampaknya zero sum games ya yang menang mau menghabisi yang lain," kata Mahfud.

"Saya melihat minta maaf juga banyak sekarang ini ulama-ulama ini tidak setulus dulu, banyak 'ulama kagetan' juga," ujar Mahfud diakhiri dengan tertawa.

Terdengar pula beberapa narasumber yang juga menertawakan pernyataan Mahfud.

"Mendadak ulama gitu ya Prof?," sahut pembawa acara

Mendengar hal itu, Yusuf Mansur tampak serius mendengarkan pernyataan dari Mahfud.

Ia juga tampak menganggukkan kepalanya pelan sembari serius mendengar perkataan Mahfud.

"Kadang kala orang pakai sorban sudah dipanggil ulama," tambah Mahfud.

"Lalu kerjanya maki-maki kan ada sekarang."

"Mudah-mudahan sekarang diproposionalkan lagi lah, ulama itu kan memberikan kesejukan, di pihak manapun dia berada jangan suka memaki orang-menyalahkan orang dan sebagainya."

Menurut Mahfud ulama yang ada di gerakan politik bukan hal yang baru.

"Gus Dur pernah mengatakan begini, setiap orang setiap organisasi itu sebenarnya adalah gerakan politik tetapi bukan partai politik," ujar mantan Ketua MK tersebut.[tn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita