GELORA.CO - Penolakan terhadap Kongres Luar Biasa (KLB) yang diusulkan sejumlah kader senior Partai Demokrat terus mendapat penolakan dari pengurus partai berlambang mercy itu di tingkat daerah.
Setelah sebelumnya DPD Demokrat DKI Jakarta menyuarakan penolakan, kini giliran DPD Demokrat Jawa Barat yang menyuarakan penolakan terhadap usulan kader senior yang tergabung dalam Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) itu.
Ketua DPD Demokrat Jawa Barat Irfan Suryanegara menegaskan, pihaknya bersama dengan seluruh pengurus Demokrat di tingkat kabupaten/kota di Jabar menolak usulan KLB.
Ia bahkan dengan tegas akan terus berada di barisan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kami menyatakan siap mati berada di barisan Susilo Bambang Yudhoyono," tegas Irfan, sebagaimana diberitakan Kantor Berita RMOLJabar, Sabtu (15/6).
"Kami DPD Partai Demokrat beserta seluruh Ketua DPC se-Jawa Barat menyatakan menolak Kongres Luar biasa yang diagendakan oknum-oknum tidak bertanggung jawab," imbuh Irfan.
Lanjut Irfan, KLB tidak sesuai dengan garis partai yang dikomandoi Presiden RI ke-6 itu. Pasalnya, Kongres Partai Demokrat sendiri baru akan digelar pada tahun 2020 mendatang.
Sebelumnya, DPD Demokrat DKI Jakarta juga menyuarakan penolakan terhadap usulan KLB tersebut. Menurut Ketua DPD Demokrat Jakarta, Santoso, kepemimpinan SBY masih sesuai dengan arah politik partai.
"Di bawah kepemimpinan Ketua Umum Bapak Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono, Partai Demokrat masih on the track berada pada jalur yang tepat," tegas Santoso.
KLB Demokrat sendiri mulanya disuarakan oleh GMPPD yang berisikan sejumlah kader senior partai yang dikomandoi politikus senior Max Sopacua. Mereka beranggapan, Demokrat saat ini harus diselamatkan agar kembali kepada fitrah dan kejayaannya. [rmol]